Sinopsis Tiga Film Lokal yang Bakal Dilaunching di Festival Ekonomi Kreatif

MAMUJU--Lauching film jadi salah satu item kegiatan yang akan digelar di event Festival Ekonomi Kreatif Provinsi Sulawesi Barat. Bukan satu, tidak dua. Akan ada tiga film karya sineas lokal Sulawesi Barat yang bakal dilaunching.
Festival Ekonomi Kreatif sendiri merupakan program kegiatan yang diinisasi oleh Dinas Pariewisata Provinsi Sulawesi Barat. Jika tak ada aral melintang, event yang dikerjasamakan dengan berbagai komunitas ekonomi kreatif Sulawesi Barat itu akan digelar di rentang waktu 19 sampai 23 Desember 2023 di mall Matos Mamuju.
Tiga film karya sineas lokal yang akan diputar perdana tersebut masing-masing; 'Kursi' yang disutradarai Rahmat Mubarak, 'Diantara' besutan Rosida Tiah Itami, serta 'Promise(s)' yang di-direct Feby Ilmiah. Ketiganya merupakan jebolan kelas film Manakarra, sebuah program pengembangan minat dan bakar bagi anak muda Mamuju yang diprakarsai komunitas film lokal Pitu Sinema.
'Kursi'
Sebuah kursi berwarna pink, remuk tertimbun satu truk penuh kerikil di bibir pantai. Desas desusnya, memang ada kecurangan di panggung rapat desa yang melibatkan mahasiswa dan pejabat desa, sehingga anak kecil yang telah akrab dengan kursi dan beberapa baris nyanyian laut tak lagi melagukannya.
'Diantara'
Bimo (seorang pemegang proyek) meminta dana tambahan pada salah satu pejabat daerah. Sang pejabat pun mengiyakan dengan syarat diberikan perempuan panggilan. Zainal (seorang supir taksi) mengantar Niki (perempuan panggilan) ke sebuah hotel tempat ia akan melayani si pejabat daerah. Diki (teman Zainal) mengharamkan rezeki yang diperoleh Zainal untuk keluarganya. Ia memberikan tafsiran surah dalam Alquran yang ia temukan di internet. Zainal membela dirinya sebab bagaimana ia akan menafkahi keluarganya, menyekolahkan anaknya jika tidak melakukan pekerjaannya ini. Zainal berpendapat bahwa manusia tidak boleh mengambil hak prerogatif Tuhan untuk menghakimi satu persoalan.
'Promise(s)'
Seorang anak yang terjerat dalam bayangan janji-jani yang tak kunjung ditepati oleh kedua orang tuanya. Seperti pena di tangan seorang penyair ulung, anak itu pun menggambarkan kisahnya lewat kata-kata rahasia yang merentang sejauh langit biru. Setiap rasa kecewa menghantui hatinya, ia merajut selembar kertas origami menjadi perahu-perahu asa. Perahu itu pun ia hanyutkan ke sungai, sembari berharap pesan yang ia tulis di perahu tersebut sampai ke Penjaga Alam, Pencipta Semesta.
"Saatnya kita sambut kebangkitan sineas muda di tanah Sulawesi Barat, tanah yang Malaqbi ini. Jadilah saksi dan mari terlibat bersama dalam petualangan dunia kreatif," kata Direktur Pitu Sinema, Sadly Asis. (*/Naf)