Politik

Melihat Efek Demokrat di Koalisi Prabowo

Wacana.info
SBY Bersama Prabowo Subianto. (Foto/Istimewa)

JAKARTA--Kediaman prinadi Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor jadi saksi atas keputusan Partai Demokrat yang akhirnya mendukung bakal calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu di Pilpres tahun depan. Setelah menarik diri dari koalisi bersama NasDem dan PKS (kini bersama PKB) yang menjagokan Anies Baswedan, Demokrat akhirnya melabuhkan dukungannya ke Prabowo Subianto bersama Gerindra, Golkar, PAN, PBB, Gelora, PSI, Partai Garuda dan Partai Prima.

Selain dihadiri oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pertemuan tersebut juga dihadiri langsung oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY yang Presiden Republik Indonesia ke-6 itu pun diyakini bakal all out dalam suksesi Prabowo di momentum elektoral Pilpres 2024 nanti.

Data survei terakhir LSI Denny JA bulan Agustus 2023, partai yang mendukung Prabowo di parlemen adalah Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat. Total dukungan empat partai itu berdasarkan survei 35,7 Persen. Rinciannya; Gerindra (16,7 Persen), Golkar (12,7 Persen), PAN (4.0 Persen), Demokrat (3.3 Persen.)

Denny JA menilai, SBY akan sangat membantu suksesi Prabowo. SBY, kata pendiri LSI itu adalah superstar di zamannya. Dalam Pilpres 2004, SBY keluar sebagai pemenang dengan cara yang sangat meyakinkan, selisih 20 Persen di atas saingan terdekatnya (di putaran kedua). Bahkan  di tahun 2009, SBY menang lebih 30 Persen di atas saingan terdekatnya (satu putaran saja dalam kondisi tiga pasang Capres).

"Saya ingat di tahun itu, 2009, menggemakan slogan satu putaran saja. Begitu kuat gema slogan itu, menjadi polemik pro- kontra. Saya pun diberi penghargaan news maker of election 2009 oleh perkumpulan wartawan (PWI Jaya), karena slogan yang saya buat itu terbukti dan menjadi perhatian utama," urai Denny JA dikutip dari keterangan tertulis yang diterima WACANA.Info, Senin (18/09).

Jika benar SBY all out, SBY diyakini bakal kembali merebut hati dan pilihan dari para pendukung lamanya untuk suksesi Prabiwo. Lalu Demokrat juga dapat diberikan tugas khusus, fokus di Jawa Timur. Karena itulah wilalyah battleground yang menentukan menang dan kalah seorang Capres.

"Terutama ketika Ganjar melawan Prabowo di putaran kedua misalnya, karena Prabowo unggul di Jawa Barat, dan  Ganjar unggul di Jawa Tengah, maka Jawa Timur itu menjadi pertaruhan. Siapa yang unggul di Jawa Timur besar kemungkinan akan unggul di keseluruhan pertarungan calon presiden. SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur.  Ia mendirikan museumnya di sana. Dibandingkan wilayah lain, Jawa Timur lebih hangat ke SBY (dan Demokrat). Dua peran itulah yang dapat membuat dukungan Demokrat memberikan efek elektoral sangat signifikan kepada Prabowo Subianto," pungkas Denny JA. (*/Naf)