Tingkatkan Produktivitas Pertanian, SDK: Perbaiki Lahan, Pakai Bibit Terbaik Lalu Pupuk

MAMUJU--Anggota DPRD RI, Suhardi Duka mengisi agenda reses masa sidang I tahun sidang 2021-2022 dengan berkunjung ke Kecamatan Papalang, Mamuju, Minggu (17/10). Ia tak sendiri. Dalam kunjungannya ke Papalang, Suhartdi Duka didamingi Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi, Wakil Ketua DPRD Mamuju, Syamsuddin Hatta serta perwakilan dari Ditjen PSP Pertanian, Kementerian Pertanian.
Berbicara di forum Bimtek prasarana dan sarana Pertanian, Suhardi Duka mengurai betapa kokohnya sektor pertanian di Indonesia. Hal itu terbukti dengan kian tumbuhnya sektor pertanian di tengah badai pandemi yang meruntuhkan sebagian besar kehidupan ekonomi masyarakat.
"Karena ketangguhan kita di sektor pertanian akhirnya di tengah sektor lain yang mengalami kontraksi, tidak tumbuh, tapi sektor pertanian masih tumbuh sekitar 3 Persen," ucap Suhardi Duka di hadapan sejumlah pesrta Bimtek yang didominasi oleh kalangan petani.
Pertumbuhan di sektor pertanian, sambung Suhardi Duka, rupanya tak serta merta memberi dampak positif bagi petani. Menurutnya, masih banyak petani yang hingga saat ini masih berada di bawah garis kemiskinan.
Pria yang akrab disapa SDK itu menilai, hal tersebut disebabkan oleh rendahnya tingkat produktivitas dari petani. Padahal, kata dia, ditengah ragam bantuan yang telah dikucurkan oleh pemerintah pusat, mestinya sudah bisa membawa kehidupan petani ke arah yang lebih layak lagi.
"Karena tingkat produktivitas kita masih rendah. Makanya kita mau tingkatkan itu. Produksi panen padi tiap sawah itu per hektar minimal sampai 7 Ton. Kalau bisa kita capai sampai dengan 10 Ton. Kalau sekarang hanya berkisar antara 4 sampai 5 Ton," keluhnya.
SDK pun membeberkan sejumlah kiat kepada para petani untuk dapat meningkatkan produktivitasnya. Salah satunya dengan memperbaiki kondisi lahan.
"Pertama itu perbaiki sawahnya. Petani harus cerdas, kalau Ph-nya rendah kasi naik dulu baru tanam. Kalau Ph-nya tinggi kasi turun dulu baru tanam. Ada Ph tertentu yang cocok baru bisa ditanami," papar Bupati Mamuju dua periode itu.
Kedua, sambung SDK, petani harus mampu memilih bibit yang berkualitas. Tidak lagi menggunakan bibit bekas hasil panen sebelumnya. Menurutnya, cara lama seperti itu justru bikin produktivitas petani menjadi tak maksimal.
"Bibitnya harus baru. Kalau itu sudah bagus berarti di situ ada harapan. kalau bibit tidak bagus, biar kau timbun pupuk, ada Alsintan, tetap juga tidak akan bagus hasilnya," sebut SDK.
"Jadi prinsipnya perbaiki bibitnya. Lalu kemudian beri pupuk yang bagus, yang berkualitas," pungkas SDK.
Usai berbicara di Bimtek Bimtek prasarana dan sarana pertanian, SDK beserta rombongan lalu melakoni agenda gerakan panen padi sebelum mengakhiri seluruh rangkaian agenda reses di Kecamatan Papalang. (*)