Aktivitas Penimbunan Dikeluhkan Warga; ‘Kalau Malam, Bikin Batuk Pak’

Wacana.info
Warga di Jalan Andi Makkasau Harus Lebih Rajin Lagi Menyiram Jalan. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Pesatnya aktivitas pembangunan cukup sering bersinggungan dengan kepentingan masyarakat. Seperti yang terjadi di bilangan Karema, Mamuju.

Truk pengangkut material cukup sibuk. Lalu lalang, membelah jalan Andi Makkasau bikin warga sekitar mengeluh. Pasalnya, material timbunan yang dimuat oleh truk tersebut rupanya cukup mengganggu masyarakat, khususunya yang tinggal di sekitar jalan Andi Makkasau, Karema, Mamju.

Betapa tidak, material timbunan yang dimuat oleh truk-truk itu tampak berhamburan di jalan. Kondisi tersebut jelas jadi penyebab pekatnya debu yang sudah barang tentu mengganggu kenyamanan masyarakat.

Terlebih di sepanjang jalan Andi Makkasau berderet ragam usaha yang dikelola masyarakat. Mulai dari rumah makan, Warkop, distro, hingga pedagang buah. Cullang, salah seorang warga Andi Makkasau mengaku, aktivitas penimbunan lahan itu sudah bikin ia dan keluarganya sangat terganggu.

"Kalau malam, bikin batuk Pak. Kami di rumah sampai batuk-batuk itu," ucap Cullang kepada WACANA.Info, Senin (11/10).

Menurut Cullang, kesibukan truk-truk bermuatan material timbunan itu merupakan langkah awal dari proses pembangunan kompleks perumahan yang ada di jalan Teuku Umar (lorong lakka-lakka). Tepat di sisi dalam jalan Andi Makkasau. Cukup sering truk-truk pengangkut material itu memuat timbunan tanpa menutup bak truknya.

"Jadinya tumpah-tumpah itu timbunan. Bagaimana tidak berdebu. Terus kalau truknya sudah kosong, sering sekali itu balap-balap. Jadinya tambah berdebu Pak," sambung Cullang.

Aktivitas penimbunan tersebut, sambung Cullang, telah berlangsung setidaknya sejak sepekan terakhir. Kendati jalan hanya dibasahi sekali saja sejak dimulainya penimbunan.

"Kayaknya baru kemarin disiram ini. Mestinya itu bak truknya ditutup supaya tidak tumpah-tumpah materialnya. Terus rajin-rajin disiram ini jalanannya. Kasian kami ini Pak, terganggu sekali," tutup Cullang. (Naf/B)