Program Vaksinasi serta Peran Aktif Masyarakat

MAMUJU--Sebanyak 1.089.240 yang dipatok sebagai total sasaran program vaksinasi oleh Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Barat. Pertanggal 13 Oktober 2021, baru 327.832 (30,10Persen) yang telah tuntas untuk vaksin dosis pertama, serta 182.368 alias 16,74 Persen untuk jumlah capaian vaksin dosisi kedua.
Ketua DPRD Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi menilai, akumulasi cakupan program vaksinasi di Sulawesi Barat masih terbilang rendah. Kepada WACANA.Info, Suraidah meminta peran aktif dari masyarakat untuk terlibat aktif menyukseskan prgram vaksinasi di provinsi ke-33 ini.
"Ini sangat membutuhkan dukungan dari banyak pihak. Tidak bisa kita berdiri sendiri, bergerak sendiri tanpa bantuan masyarakat. Kami meminta agar masyarakat agar lebih peduli lagi," ucap Suraidah, Rabu (13/10).
Semakin luas cakupan vaksinasi di wilayah Sulawesi Barat bakal memberi dampak positif bagi masyarakat juga. Suraidah menambahkan, semakin banyak yang divaksin, terciptanya herd immunity juga akan semakin cepat.
Dikutip dari infeksiemerging.kemkes.go.id, herd immunity adalah ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu sehingga memberikan perlindungan tidak langsung atau kekebalan kelompok bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.
Misalnya, jika 80 Persen populasi kebal terhadap suatu virus, empat dari setiap lima orang yang bertemu seseorang dengan penyakit tersebut tidak akan sakit dan tidak akan menyebarkan virus tersebut lebih jauh. Dengan cara ini, penyebaran penyakit tersebut dapat dikendalikan.
Bergantung pada seberapa menular suatu infeksi, biasanya 70 Persen hingga 90 Persen populasi membutuhkan kekebalan untuk mencapai kekebalan kelompok.
"Peran serta masyarakat ini sangat penting, tentu agar program vaksinasi ini bisa segera membentuk herd immunity di Sulbar. Yang juga tak kalah penting adalah jangan terlalu mudah termakan hoaks. Dukung pemerintah untuk program vaksinasi ini. Sebab ini untuk kebaikan kita bersama juga," urai politisi cantik partai Demokrat itu.
"Apalagi ke depan ada Maulid Nabi. Jangan sampai kita tidak bisa melaksanakan Maulid Nabi karena belum banyak masyarakat yang sudah vaksin," pungkas Suraidah Suhardi. (Naf/B)