Klausa Sudah Tayang, serta SuN yang Tampil dengan Warna yang Lebih Segar

Wacana.info
Mamuju Music Room

MAMUJU--Episode terbaru program Mamuju Music Room (MMR) menampilkan band indie asal Mamuju, Klausa. Membawakan lagu Mamuju berjudul 'setto pendodoku', band yang mengusung genre pop rock ini terbilang mampu memberi nuansa moderen pada lagu yang dipopulerkan oleh penyanyi lagu daerah, Linda dan Andi Syaiful Rauf itu.

Klausa, band yang digawangi oleh Fadel (vokal), Fuad (gitar), Anjas (bass), Kevin (keyboard), dan Dirwan (drum) itu jadi formasi band pertama yang menggisi program MMR. Sebelum-sebelumnya, tiap episode MMR selalu diisi oleh talenta vokal dengan iringan musik dari player MMR sendiri.

Sebagai band pertama di panggung MMR, Klausa merasa begitu tertantang. Meski harus melalui proses tapping yang cukup melelahkan, Klausa melihatnya sebagai langkah positif untuk maksimalnya hasil produksi audio visual.

"Melelahkan memang. Tapi untuk maksimalnya hasil, kami harus menjalaninya dengan penuh semangat. Luar biasa. Alhamdulillah, episode Klausa untuk lagu 'setto pendodoku' sudah tayang. Semoga bisa dinikmati oleh masyarakat luas," tutur Fuad, gitaris Klausa, Minggu (17/10).

MMR edisi Klausa dengan 'setto pendodoku' itu kini sudah dapat dinikmati oleh masyarakat. Sudah sejak beberapa hari yang lalu, penampilam Klausa telah diunggah di akun you tube Mamuju Music Room.

Klausa Band saat Proses Tapping di Panggung MMR

Yang juga tak kalah spesialnya. Tim produksi MMR baru saja usai melakoni proses tapping audio visual untuk band indie asal Polman, Setting up November (SuN). Kumpulan anak muda asal Polman yang memainkan musik bercita rasa jazz dan pop.

Ada dua lagu yang akan dibawakan oleh band beranggotakan masing-masing; Ilham (drum), Albar Sigit (gitar), Ucit Savero (keyboard), Habdad (keyboard), Ade (bass) serta Marwah (vokal ) itu. Pertama lagu Mandar bertajuk ' pasurungai salili' serta satu lagu yang dipopulerkan Yuni Shara dan Raffi Ahmad, '50 tahun lagi'.

Ade sang pembetot bass SuN kepada WACANA.Info mengaku bersyukur atas kesempatan manggung di program MMR. Kata dia, MMR merupakan peluang besar bagi talenta-talenta musik lokal yang mesti dimanfaatkan sebaik-baiknya.

"Makanya tanpa fikir panjang lagi, begitu ada kesempatan ke Mamuju, saya dan anak-anak yang lain langsung meluncur. Tentu dengan terlebihdahulu menutaskan arasemen untuk dua lagu yang kami bawakan," ujar Ade.

Setting up November dalan Sesi Interview

Tentang pemilihan 'pasurungai salili' sebagai lagu yang dibawakan, Albar Sigit punya penjelasannya. Kata dia, lagu tersebut menyimpan semangat persatuan dan kesatuan diantara semua identitas yang ada di Tanah Mandar ini. Lewat gubahan 'pasurungai salili', ia berharap agar anak muda dapat lebih menikmatinya serta tentu tak melupakan nilai yang telah terpelihara sejak lama di Sulawesi Barat ini. Tentang ikatan semangat yang sama dalam pertautan Mandar yang begitu erat.

"Prinsipnya kami membawakan lagu ini lantaran itu, bahwa semangat dari Paku hingga Suremana, serta pertautan PUS dan PBB itu sama sekali tak boleh dicederai. Dengan arasemen yang lebih kekinian, kami berharap generasi sekarang tak sekadar menikmatinya saja. Tapi juga mampu menangkap pesan yang terkandung dalam lagu tersebut," begitu kata Albar Sigit. (*)