Menuju Episode Perdana Mamuju Music Room
![Wacana.info](https://wacana.info/foto_berita/2172_mmr_2.jpg)
MAMUJU--Jika tak ada aral melintang, episode perdana Mamuju Music Room (MMR) bakal tayang di platform You Tube pada Rabu 1 September 2021. Publik dapat menikmati lagu daerah dengancita rasa moderen berikut dengan tampilan video yang menarik di episode perdana MMR.
Akan ada dua lagu yang secara bersamaan bakal dipublikasikan. Pertama 'Lemba Tampalang' ciptaan Almarhum Achmad Sul, serta medley 'Nakal, Jmblo, Ya ya ya,' yang dipopulerkan Gigi. Menuju episode perdana MMR itu, tim kecil yang terlibat dalam penggarapan program tersebut berkesempatan untuk memberikan penjelasan tentang apa dan bagaimana MMR langsung kepada Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi, Minggu (29/08).
Bertempat di kediaman pribadi Sutinah, persentase tentang MMR pun dilakukan. Executive produser MMR, Bathola Syamsuddin memaparkan segala hal tentang MMR. Dari mana ia lahir, progres MMR hingga menuju episode perdana, termasuk niat utama dalam mempromosikan segala potensi kesenian dan kebudayaan Mamuju lewat program tersebut.
"MMR ini adalah wadah bagi siapa saja. Selama ia punya semangat untuk mempromosikan daerah lewat karya seni khususnya musik, ayo. Otomatis ini bisa menjadi salah satu poin utama dalam mewujudkan visi Mamuju Keren, yakni Mamuju yang kreatif," papar Bathola.
Bathola pun berharap dukungan dari pemerintah daerah untuk pencapaian tujuan utama lewat MMR. Bagi Bathola, tim kecil yang sejak sebulan terakhir telah bekerja dianggap masih perlu mendapat support khususnya dari pemerintah daerah.
"Kami membutuhkan support dari berbagai pihak. Utamanya dari pemerintah daerah. Tujuan yang bakal kita capai hanya dapat diwujudkan dengan berkolaborasi. Tim kecil MMR yang selama ini telah bekerja masih perlu disupport," demikian Bathola Syamsuddin.
Pentingnya Konsistensi
Dari episode pertama ke episode selanjutnya hanya berjarak satu pekan. Artinya, MMR bakal tetap berkarya untuk dapat menayangkan episode perepisode di tiap pekannya. Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi sendiri merespon positif program MMR.
Bagi Sutinah, MMR merupakan salah satu bentuk pengejewantahan dari upaya mewujudkan Mamuju kreatif yang senafas dengan visi pemerintah kabupaten Mamuju di bawah komando Sutinah Suhardi dan Ado Mas'ud.
"Bagi saya, MMR ini bagus sekali. Programnya juga bagi saya keren sekali. Insya Allah pemerintah akan beri support," kata Sutinah.
Bagi Sutinah, hal yang mesti dijadikan catatan penting adalah bagaimana proses perencanaan yang akan dilakukan MMR itu dapat berjalan secara ideal. Terlbih jika melihat target penayangannya yang seminggu sekali.
Persentase MMR di Hadapan Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi. (Foto/Mamuju Music Room)
"Yang wajib terjaga adalah konsistensi teman-teman. Meningat program ini akan dijalankan seminggu sekali. Saya atas nama pemerintah daerag tentu berterima kasih sekali, sebab agenda ini sekaligus akan mengangkat seni dan kebudayaan Mamuju," sambung Tina, sapaan akrab Sutinah Suhardi.
Permohonan support yang diusulkan MMR, sambung Sutinah, kemungkinan belum dapat direalisasikan tahun ini. Mengingat keterbatasan anggaran, serta APBD yang tengah berjalan. Meski begitu, Sutinah berjanji bakal mengakomodir harapan MMR itu di penganggaran tahun 2022 mendatang.
"Pemkab akan memberi support. Khususnya di tiga OPD (Pariwisata, Kominfo dan pemudan Olahraga). Mudah-mudahan bisa. Untuk anggaran, untuk sementara ini saya pribadi yang akan support. Apalagi visi kita adalah Mamuju keren, kreatif yah. Kami di Pemkab sangat terbatas anggarannya. Kami tetap memberi dukungan semampu kami. Kita kolaborasi saja, kami tetap membantu dan memberi support. Program ini saya yakin akan berhasil," tutup Sutinah Suhardi.
Jadi Panggung untuk Talenta di Daerah
"Secara ide dan gagasan, elemen ini saya bilang sudah hampir lengkap. Karena itu, harusnya program ini bisa berjalan dengan lancar,". Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Mamuju, Febrianto Wijaya.
Febrianto di tempat yang sama berharap, MMR dapat menjadi ruang bagi perkembangan telenta-telenta seni. Bukan hanya yang berdiam di kota Mamuju saja. Tapi juga mereka yang ada di wilayah kecamatan.
"Ketika ide dan gagasan ini disupport dengan baik, bukan hanya MMR saja yang akan bangga, tapi talent di kecamatan yang ada yang juga bisa kita publikasikan. Harapannya bisa sepeti Reski atau Vadlan.
Kalau MMR ini sudah bisa menjadi brand, mereka lah yang akan mendaftar ke MMR. Intinya bagi saya adalah konsisten dengan ide kita. Termasuk menikmati setiap dinamika yang ada," ucap Febrianto, legislator Mamuju dari partai Demokrat itu.
"Dengan kreativitas yang ada, dengan melihat apa yang sudah dikerjakan serta nama-nama yang terlibat di dalamnya, ini mesti kita suport lebih kuat lagi. Namun penekanannya kalau saya adalah bagaimana agar teman-teman bisa konsisten," simpul Febrianto Wijaya. (*)