Sulbar Catatkan Penambahan Pasien Sembuh Tertinggi, Tetaplah Sehat !

MAMUJU--Alhamdulillah. Pada Kamis (14/05) tercatat jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari covid-19 meningkat cukup signifikan. Bahkan jadi yang tertinggi sejak virus corona (penyebab covid-19) mulai menyebar di provinsi Sulawesi Barat.
Dikutip dari rilis resmi gugus tugas penanganan covid-19 provinsi Sulawesi Barat, sebanyak 13 pasien yang secara resmi dinyatakan sembuh. Angka tersebut jadi yang tertinggi selama ini.
Mereka yang dinyatakan sembuh tersebut masing-masing dari kabupaten Pasangkayu sebanyak empat orang yakni: kasus 33 ny. AF (43 th ), kasus 34 Tn. H.Ha (59 th), kasus 36 Tn. MN (52 th) serta kasus 37 ny. SK (52 thn).
Kemudian sembilan kasus sembuh dari Mamuju Tengah, yaitu: Kasus 11 ny. Mu (32 th), kasus 12 ny. RI (58 th), kasus 15 Tn.Ri (16 th), kasus 18 Tn.Ka (30 th), kasus 19 Tn. AR (27 thn), kasus 21 ny. In (32 thn), kasus 27 nn. Nu (15 thn), kasus 41 ny. Ma (43 th) dan kasus 44 Tn JM (29 thn).
"Jadi sampai dengan tanggal 14 Mei 2020, total sembuh covid-19 di provinsi Sulawesi Barat adalah 20 orang," bunyi keterangan resmi tersebut.
Sebaran Covid-19 di Sulbar, 14 Mei 2020. (Infografis/covid19.sulbarprov.go.id)
Meski begitu, masih ada satu orang yang terkonfirmasi positif covid-19. Adalah Yu, perempuan berusia 32 tahun yang kini jadi kasus 74. Pasien merupakan kontak erat dari pasien terkonfirmasi di kluster Pontanakayyang. Pasien kasus 74 saat ini isolasi mandiri dan dalam pengawasan Puskesmas dan tim gugus tugas Mamuju Tengah.
"Kami menyampaikan bahwa Hasil Lab yang akan kami release hari ini adalah hasil pemeriksaan melalui TCM (Tes Cepat Molekuler) yang ada di RSUD provinsi Sulawesi Barat dan hasil lab Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar (Sampel yang masih tersisa di BBLK Makassar)," demikian gugus tugas penanganan covid-19 provinsi Sulawesi Barat dalam keterangannya.
Adapun pemeriksaan pertama melalui TCM per tanggal 13 Mei 2020 ada 15 sampel yang diperiksa. Dari 15 sampel tersebut, sembilan sampel merupakan sampel kiriman RSUD Mateng dengan hasil negatif sembilan sampel. Enam sampel dari RSUD Regional yang merupakan lima sampel swab control dengan hasil positif tiga orang, negatif dua orang dan satu sampel swab diagnostik pertama hasil negatif.
Untuk 13 pasien yang dinyatakan sembuh di atas, kesemuanya merupakan data yang diperoleh dari BBLK Makassar.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulbar, Safaruddin Sanusi. (Foto/Humas Pemprov Sulbar)
Jangan Terlena, Tetaplah Sehat
Karena belum satu pun yang dapat memastikan pasien yang sudah pernah terpapar corona selanjutnya bakal kebal, mereka yang telah dinyatakan sembuh itu diminta untuk tetap menjaga kondisi kesehatannya. Juru bicara gugus tugas penanganan covid-19 provinis Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi berharap, kedisiplinan seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa menegakkan protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona dalam kehidupan sehari-hari.
"Termasuk yang sudah dinyatakan sembuh. Tetap waspada, jangan sampai kontak kembali dengan yang lain. Karena tidak menutup kemunginan bisa terpapar lagi. Oleh sebab itu, teyap dilakukan physical distancing, kenakan masker, cuci tangan yang rutin, hindari kerumumanan. Intinya disiplin dengan protokol kesehatan," ujar Safaruddin Sanusi kepada WACANA.Info.
Mendengar kabar di atas, Ketua DPRD Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi menyampaikan ucapan terima kasih kepada para petugas kesehatan yang menurutnya telah sangat berjasa atas angka kesembuhan di atas. Pun dengan para pasien yang sampai saat ini masih terus berperang dengan virus asal Wuhan, Tiongkok itu, Suraidah meninta doa dan dukungan dari semua pihak atas kesembuhan mereka.
"Saya mengucapkan Alhamdulillah. Dan terima kasih setinggi-tingginya kepada para pejuang, ti medis sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien covid-19 ini. Berkat kerja keras anda yang tidak mengenal kata lelah. Dimana raga kalian yang tak lagi kalian pikirkan demi membantu orang lain. Saya mengucaplan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya," tutur Suraidah yang politisi partai Demokrat itu via Whats App.
Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi. (Foto/Manaf Harmay)
Politisi cantik mantan ketua DPRD Mamuju itu juga meminta kepada masyarakat untuk menahan diri dalam melakukan aktivitas keluar daerah saat ini. Ia mewanti-wanti musim mudik tahun ini bukan tidak mungkin bakal menjadi penyebab ledakan kasus positif covid-19 di Sulawesi Barat.
"Kita menghimbau, apalagi sekarang kan ada anjuran pemerintah untuk tidak mudik. Kita larang mudik karena kita khawatir jangan sampai misalnya di Bandara atau di terminal misalnya, kan rawan terinveksi di tempat keramaian seperti itu. Tidak ada yang bisa menjamin kita tidak terjangkit virus tersebut. Bisa jadi ketika kita sampai ke kampung halaman, justru kita yang kemudian menularkan virus itu ke keluarga," urai dia.
Bercermin pada mayoritas kasus covid-19 di Sulawesi Barat, Suraidah menegaskan, agenda perjalanan keluar daerah utamanya di musim mudik tahun ini sebaiknya ditunda dulu.
"Kan banyak yang sekarang di Sulbar ini, kasus positif itu justru bersumber datang dari luar daerah. Sebaiknya, tahan-tahan dulu lah keinginan untuk mudiknya. Sebab janga sampai justru karena itu angka positif covid-19 di Sulbar ini jadi semakin bertambah," pungkas Suraidah Suhardi.
Perketat Pembatasan Pergerakan Orang
Bukan hal mustahil agenda mudik yang justru bakal menjadi sumber ledakan kasus positif cocid-19 di Sulawesi Barat. Kebijakan pembatasan pergerakan orang mesti lebih diperketat lagi.
Hal itu disampaikan direktur yayasan Marandang, Muh Ansari Irianto. Di beberapa tempat, kata dia, sistem pengawasan atas kebijakan pembatasan pergerakan orang justru tak berjalan sebagaimana mestinya. Hal itu diperparah dengan rendahnya kesadaran masyarakat tentang betapa cepat virus yang menyerang saluran pernapasan ini menular ke orang lain.
Direktur Yayasan Marandang, Muh Ansari Irianto. (Foto/Istimewa)
"Pemerintah baiknya lebih tegas lagi dalam kebijakannya untuk membatasi pergerakan orang. Apalagi sudah ada instruksi Presiden tentang larangan mudik untuk tahun ini. Di sisi lain, masyarakat juga wajib untuk disiplin. Jangan karena kita menganggap virus ini tak berbahaya, lantas kita kemudian mengabaikan berbagai imbauan pemerintah. Ini keliru juga," begitu kata Muh Ansari Irianto.
Data positif covid-19 sampai dengan tanggal 14 Mei 2020 pukul 16.30 Wita adalah 74 orang, dengan rincian:
* Empat orang dari Majene
Satu orang sudah dinyatakan sembuh
Tiga orang di ruang karantina RS Regional
* Tujuh orang dari Mamuju
Dua orang sudah dinyatakan sembuh
Lima orang di ruang karantina RS Regional
* Enam pasien dari Pasangkayu
Lima orang sudah dinyatakan sembuh
Satu tambahan hari ini, sementara isolasi mandiri dalam pengawasan Puskesmas dan gugus tugas Pasangkayu
* 35 pasien asal Mamuju Tengah
11 orang sudah dinyatakan sembuh
7 orang dirawat di RS Regional
Satu orang dirawat di RSUD Mamuju Tengah
14 orang dirawat di gedung karantina Salugatta dan
Satu orang isolasi mandiri dan dalam pengawasan Puskesmas
Satu orang meninggal
* 22 pasien dari Polman
Satu orang sudah dinyatakan sembuh
13 orang dirawat di RSUD Polman
Tujuh orang isolasi mandiri di kediaman masing-masing dan dalam pengawasan Puskesmas serta gugus tugas Polman
Satu orang meninggal
(*/Naf)