2 Kabar Baik Tentang Penanganan Wabah Corona di Sulbar

MAMUJU--Tambahan dua pasien yang dinyatakan sembuh pada Selasa (12/05) jadi salah satu kabar baik tentang penanganan virus corona di Sulawesi Barat.
Berdasarkan data resmi yang yang diperoleh dari gugus tugas penanganan covid-19 provinsi Sulawesi Barat, dua pasien yang dinyatakan sembuh tersebut masing-masing; kasus 22 berinisial MAN, laki-laki asal kabupaten Mamuju Tengah. Sembuhnya ia diperoleh dari hasil pemeriksaan RT-PCR/swab test pada tanggal 1 Mei 2020 dan 11 mei 2020 didapatkan hasil negatif.
Pasien sembuh lainnya yakni kasus 39 berinisial HF. Laki-laki asal kabupaten Polman. Berdasarkan hasil pemeriksaan RT-PCR/swab test pada tanggal 5 Mei 2020 dan 6 MEI 2020 didapatkan hasil negatif.
Penambahan dua kasus sembuh tersebut bikin jumlah keseluruhan pasien yang dinyatakan sembuh dari covid-19 kini sebanyak tujuh pasien. Tersebar di lima kabupaten di Sulawesi Barat. Rinciannya masing-masing; satu orang dari kabupaten Majene, dua orang asal Mamuju, satu orang dari kabupaten Pasangkayu, dua orang dari Mamuju Tengah, serta satu orang asal kabupaten Polman.
Upaya penanganan virus corona (penyebab covid-19) di Sulawesi Barat juga mendapat angin segar. Itu setelah Kementerian Kesehatan RI mengirimkan bantuan berupa 60 set catridge TCM (Test Cepat Molekuler) untuk Mendiagnosis covid-19 terhadap pasien ODP, OTG dan PDP.
Dengan alat tersebut, sampel swab dari mereka yang terduga terpapar virus corona kini tak perlu lagi dikirim Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) yang berkedudukan di Makassar. TCM berikut catridge khusus covid-19 kini sudah ada di rumah sakit rujukan di provinsi Sulawesi Barat.
Kepala Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Barat, dr. Muhammad Alief Satria Lahmuddin dalam keterangan tertulisnya mengatakan, TCM yang selama ini digunakan dalam untuk diagnosis penyakit TB rupanya dapat dikonversi untuk pemeriksaan spesimen dari pasien terduga positif covid-19. Dengan begitu, TCM telah menambah jenis pemeriksaan dalam mendiagnosis covid-19 yang sebelumnya hanya dapat dilakukan dengan dua metode saja; rapid test dan PCR (Polymerase Chain Reaction).
Kepala Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Barat, dr. Muhammad Alief Satria Lahmuddin. (Foto/Net)
"Yah sejauh ini sampel yang kita kirim ke Makassar itu hanya sekitar 10-20. Pernahlah sekali sampai 30. Kalau memangnya kita semua disiplin, sehingga tidak banyak pengambilan sampel, maka kita di Sulawesi Barat bisa melakukan secara mandiri diagnosis covid-19 dengan menggunakan TCM yang ada di RSUD Sulawesi Barat," beber dr. Alif, Minggu (10/05) kemarin.
Penambahan Kasus Baru Masih Ditemukan
Jumlah pasien covid-19 yang dinyatakan sembuh memang terus bertambah. Meski begitu, pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus asal Wuhan, Tiongkok ini pun mengalir bak air bah.
Untuk Selasa (12/05) saja, ditemukan penambahan enam kasus positif covid-19 di Sulawesi Barat. Masih dari keterangan resmi gugus tugas penanganan covid-19 provinsi Sulawesi Barat, enam kasus positif baru tersebut didominasi pasien yang sebelumnya melakukan perjalanan dari daerah terjangkit.
Keenamnya masing-masing; Syd, kasus 63 ini berjenis kelamin laik-laki dengan usia 33 tahun. Pasien selama ini berdomisili di Pare-Pare dan kontak erat dengan kasus konfirmasi di Pare-Pare Sulawesi Selatan. Sebelum dirujuk ke Pare-Pare, pasien berada di Mamasa dalam rangka menjalankan tugas negara. Kasus 63 asal Mamasa saat ini dirawat di RS Sumantri Pare-pare.
Kemudian DR, laki-laki berusia 17 tahun. Kasus 64 itu pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid19 dalam 14 hari sebelum akit yakni dari Pesantren Temboro, Magetan, Jawa Timur. Pasien tiba di kota Mamuju tanggal 15 April 2020. DR saat ini dikarantina di RSUD Regional.
Masih dari pesantren Temboro, Magetan, Jawa Timur, ada AK. Laki-laki berusia 18 tahun. kasus 65 ini tiba di kota Mamuju pada 16 April 2020. Pasien kasus 65 asal Mamuju saat ini rencananya akan dikarantina di RSUD Regional.
Selanjutnya yang juga datang dari pesantren Temboro, Magetan, Jawa Timur adalah MY. Laki-laki berusia 20 tahun. Kasus 66 ini tiba di kota Mamuju tanggal 15 April 2020. Pasien kasus 66 asal Mamuju saat ini rencananya akan dikarantina di RSUD Regional.
MI, laki-laki berusia 21 tahun kini jadi kasus positif covid-19 ke-67 di Sulawesi Barat. Pasien pun pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit covid-19 dalam 14 hari sebelum sakit yakni dari pesantren Darul Mukhlasin, Magelang, Jawa Tengah. Pasien tiba di kota Majene tanggal 11 April 2020. Kasus 67 asal Rangas Majene itu kini berada di gedung karantina LPMP Majene, dan rencananya akan rujuk ke RSUD Regional.
Untuk kasus 68, ada MF. Laki-laki berusia 17 tahun. Pasien pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit covid-19 dalam 14 hari sebelum sakit yakni dari pesantren Darul Mukhlasin, Magelang, Jawa Tengah. Pasien tiba di kota Majene tanggal 11 April 2020. Pasien kasus 67 asal Rangas Majene saat ini berada di gedung karantina LPMP Majene, dan rencananya akan rujuk ke RSUD Regional.
Mamasa Catatkan Kasus Pertama Covid-19
Kabupaten Mamasa kini tak lagi 'perawan'. Sejak kasus positif covid-19 pertama hingga Selasa (12/05), Bumi Kondosapata itu praktis jadi satu-satunya zoba hijau di Sulawesi Barat.
Segalanya berubah, setelah Syd resmi menyandang status sebagai kasus 63. Juru bicara gugus tugas penanganan covid-19 provinsi Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi menyebut, Syd sedianya berdomisili di kota Pare-Pare Sulawesi Selatan. Namun untuk agenda tertentu, laki-laki berusia 33 tahun tersebut sedang berada di kabupaten Mamasa.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulbar, Safaruddin Sanusi. (Foto/Humas Pemprov Sulbar)
"Itulah kenapa kasus 63 ini dirawat di RS di kota Pare-Pare," ujar Syafaruddin kepada WACANA.Info.
Untuk kasus pertama di kabupaten Mamasa itu, Syafaruddin meminta kepada siapapun yang pernah melakukan kontak langsung dengan Syd untuk segera melapor ke petugas kesehatan. Hal itu menjadi hal yang sangat penting agar penanganan wabah corona di Mamasa bisa dilakukan secara tepat sasaran.
"Secara khusus saya berpesan kepada warga di Mamasa untuk tidak panik namun tetap waspada. Mari mengambil pelajaran dari kasus yang ada di Kandemeng, Pontakayyang, Pasangkayu dan beberapa kasus lainnya. Melapor ke petugas kesehatan bagi siapa saja yang sudah pernah kontak langsung dengan pasien positif bisa bikin penanganannya lebih baik," terang pria yang juga Kepala Dinas Komunikasi Informasi, Persandian dan Statistik provinsi Sulawesi Barat ini.
"Yang tak berhenti kami sosialisasikan kepada masyarakat adalah agar tetap berdisiplin dalam menjalankan protokol kesehatan covid-19. Tetap menjaga jarak, mengenakan masker, cuci tangan yang rutin, serta beberapa kebijakan lain yang harus tetap kita patuhi," pungkas Safaruddin Sanusi yang dihubungi via sambungan telepon.
Berikut Sebaran covid-19 di provinsi Sulawesi Barat 12 Mei 2020 pukul 16.00 Wita:
* Empat orang dari Majene
Satu orang sudah dinyatakan sembuh,
Satu orang di ruang karantina RS Regional, tambahan dua orang, rencana hari ini akan dirujuk ke RS Regional
* Tujuh orang dari Mamuju
Dua orang sudah dinyatakan sembuh
Sua orang di ruang karantina RS Regional, tambahan tiga orang rencana hari ini akan dirujuk ke RS Regional
* Lima pasien dari Pasangkayu
Satu orang sudah dinyatakan sembuh
Empat orang dirawat di RSUD Pasangkayu
* 34 pasien asal Mamuju Tengah
Dua orang sudah dinyatakan sembuh
Tujuh orang dirawat di RS Regional
Dua orang dirawat di RSUD Mamuju Tengah
22 orang dirawat di gedung karantina Salugatta, dan
Satu orang meninggal
* 17 pasien dari Polman
Satu orang sudah dinyatakan sembuh
13 orang dirawat di RSUD Polman
Dua orang isolasi mandiri di kediaman masing-masing dan dalam pengawasan Puskesmas serta gugus tugas Polman
Satu orang meninggal
* Satu pasien dari Mamasa dirawat di RS Sumantri Pare-Pare. (*/Naf)