Selama Kita Disiplin, Tak Perlu Lagi Kirim Sampel Swab ke Makassar

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/Net)

MAMUJU--Sampel swab yang dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar selama ini dilakukan untuk memastikan kondisi pasien yang diduga terinfeksi virus corona. Untuk saat ini, hal tersebut tak perlu lagi dilakukan.

Kepala Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Barat, dr. Muhammad Alief Satria Lahmuddin menjelaskan, Kementerian Kesehatan telah mengirimkan bantuan berupa 60 set catridge TCM (Test Cepat Molekuler) untuk Mendiagnosis covid-19 terhadap pasien ODP, OTG dan PDP. 

TCM yang selama ini digunakan dalam untuk diagnosis penyakit TB, rupanya dapat dikonversi untuk pemeriksaan spesimen dari pasien terduga positif covid-19. Dengan begitu, TCM telah menambah jenis pemeriksaan dalam mendiagnosis covid-19 yang sebelumnya hanya ada rapid test dan PCR (Polymerase Chain Reaction).
 
"Yah sejauh ini sampel yang kita kirim ke Makassar itu hanya sekitar 10-20. Pernahlah sekali sampai 30. Kalau memangnya kita semua disiplin, sehingga tidak banyak pengambilan sampel, maka kita di Sulawesi Barat bisa melakukan secara mandiri diagnosis covid-19 dengan menggunakan TCM yang ada di RSUD Sulawesi Barat" ungkap dr. Alif dalam keterangan tertulis yang diterima WACANA.Info, Minggu (10/05).

Kadis Kesehatan Provinsi Sulbar, dr Muhammad Alief Satria Lahmuddin. (Foto/Istimewa)

dr Alif menambahkan, catridge tersebut meriupakan kiriman dari Kementerian Kesehatan yang merupakan bantuan dari global fund. 

"Jadi catridge ini diperuntukkan bagi rumah sakit rujukan. Tadi kami sudah menyerahkan 60 pcs ke RSUD Sulawesi Barat. Yah, pastinya Sulawesi Barat akan terus mendapatkan suplay dari Kemenerian sebanyak 60 pcs setiap minggunya," sambung dia.

Untuk diketahui, dua hari sebelum catridge tersebut diterima oleh Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Barat, petugas dari Labkesda, Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Barat dan RSUD provinsi Sulawesi Barat telah mengikuti pelatihan dari Kementerian Kesehatan yang digelar secara virtual. Pelatihan yang dimaksud terkait apa dan bagaimana pemanfaatan mesin TCM.

"Pelatihan tersebut untuk meningkatkan keterampilan petugas dalam mengoprTCasikan mesin TCM dengan menggunakan catridge covid-19. swab dengan metode PCR sama dengan metode TCM. Yang membedakan hanyalah real time PCR menggunakan metode manual sedangkan TCM dengan menggunakan catridge," pungkas dr Muhammad Alief Satria Lahmuddin.

Kondisi Pasien Covid-19 di RS Regional Stabil

Direktir RS Regional provinsi Sulawesi Barat, dr. Indahwati Nursyamsi. (Foto/Net)

Ketersediaan TCM berikut bantuan Kementerian Keseharan berupa catridge tersebut diyakini bakal banyak membantu petugas medis dalam menangani kasus covid-19 di Sulawesi Barat. Direktir RS Regional provinsi Sulawesi Barat, dr. Indahwati Nursyamsi mengatakan, pihaknya telah memiliki alat untuk diagnisis TBC, TCM namanya.

"ternyata dengan penambahan catridge, alat TCM tersebut dapat digunakan untuk pemeriksaan swab juga. Ini sangat membantu, hasinya akurat," ujar dr. Indahwati yang dihubungi via WhatsApp.

Baik PCR maupun TCM, masih dr. Indahwati, sama-sama menggunakan sampel swab. Saat ini TCM berikut catridge-nya sedang diinstal di RS Regiojal provinsi Sulawesi Barat. 

"Sudah dua hari terakhir pelatihan di RS sementara berlangsung. Dalam waktu yang tidak lama, alat tersebut sudah bisa dimanfaatkan," ujarnya.

Ditanya soal kondisi sejumlah pasien positif covid-19 baik yang menjalani proses karantina maupun isolasi di RS Regional provinsi Sulawesi Barat, dr. Indahwati menyebut, semuanya relatif stabil.

"Beberapa hari terakhir stabil," pungkas dr. Indahwati Nursyamsi. (*/Naf)