DPRD Sulbar Minta KPU Bersiap untuk Segala Hal

MAJENE--Ketua DPRD Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi menaruh kepercayaan penuh kepada KPU pada pelaksanaan Pemilukada serentak tahun 2020. Itu disampaikan Suraidah pada agenda monitoring dan evaluasi yang digelar DPRD Sulawesi Barat di KPU Majene, Selasa (21/01).
Dalam keterangan persnya, Suraidah meminta KPU untuk bersiap utamanya dalam mengantisipasi kendala teknis pada tahapan pelaksanaan Pemilukada di kabupaten Majene, Mamuju, Mateng dan Pasangkayu tahun 2020.
"Kita berharap KPU bersama perangkatnya dalam menghadapi Pilkada agar bersiap. Siap dalam segala hal. Termasuk di beberapa wilayah yang menjadi harus menjadi fokus karena faktor jaringan dan keterbatasan aliran listrik. Sementara proses penghintungan nanti kan dilakikan secara elektoronik. Ini yang tentu bisa menjadi hambatan di lapangan," papar Suraidah, Selasa (21/01).
Untuk persoalan di atas, Suraidah bersama sejumlah anggota komisi I DPRD Sulawesi Barat yang turut hadir menyarankan KPU untuk berkomunikasi intens dengan pemerintah provinsi utamanya dalam hal pemenuhan fasilitas jaringan, serta listrik di wilayah desa.
"Apalagi kemarin kan kita juga baru sudah meluncurkan jaringan internet desa. Itu bisa dimasukkan agar tidak menjadi hambatan nantinya," sambung Suraidah pada agenda yang dipusatkan di kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik kabupaten Majene itu.
Suraidah pun berpesan agar KPU dalam melaksanakan tugasnya agar senantiasa profesional, menjaga integritas dan tetap tegak di garis tak berpihak.
"Saya percaya KPU ini bisa bekerja secara profesional dan terbuka. Netralitasnya penting juga untuk dijadikan satu prinsip. Karena kalau penyelenggaranya tidak netral kan susah. Apalagi kan ada kandidat petahana juga. Jangan sampai ada perselingkuhan antara petahana dengan penyelenggara," tegas Suraidah Suhardi.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Rahmat Sanusi menambahkan, Pemilukada serentak di empat kabupaten di provinsi ke-33 ini bukan hanya tanggung jawab penyelenggara Pemilukada saja. Semua elemen masyarakat mestinya ikut ambil peran demi suksesnya pesta demokrasi itu.
"Yang harus dipahami bersama bahwa suksesnya Pilkada tahun 2020 ini tergantung kita semua. KPU atau Bawaslu meski sudah bekerja secara profesional tapi masyarakat tidak menganggap momentum ini adalah agenda yang penting, saya kira sama saja. Jadi prinsipnya semua harus merasa bertanggung jawab," sumbang Muhammad Rahmat Sanusi. (*/Naf)