Nal Cafe, Alternatif Baru Tempat Nongkrong di Mamuju

MAMUJU--Sebagai daerah yang terus berkembang, kota Mamuju kini semakin disesaki tempat nongkrong dengan ragam konsep hiburan yang ditawarkan. Nal cafe salah satunya.
Bertempat di kompleks rumah adat Mamuju, Nal cafe bertranformasi menjadi tempat nongkrong yang jauh lebih hidup. Tak sekedar menyajikan konsep hiburan saja, Nal cafe juga menjanjikan space khusus bagi pegiat seni Modern dan Tradisional lokal Mamuju untuk menampilkan kreasinya di Nal cafe.
Owner Nal cafe, Irwan Umar menjelaskan, saat ini pihaknya sedang membenahi sejumlah item lainnya sebelum cafe yang dulunya berdiri di Jalan Pengayoman Mamuju itu benar-benar siap.
"Saat ini kami sedang melakukan finalisasi untuk beberapa kebutuhan cafe," beber Irwan, pria yang juga gitaris band legendaris Edelweis itu, Kamis (26/12).
Irwan menambahkan, beberapa komunitas pegiat seni modern dan tradisional di Mamuju bakal bergabung ke di 'rumah' Nal cafe. Kata dia, hal tersebut merupakan upaya nyata dalam mempromosikan karya seni dan budaya asli Mamuju.
"Jadi selain bisa menikmati ragam menu makanan dan minuman, di Nal cafe juga akan diisi oleh sejumlah pegiat seni modern dan tradisional lokal Mamuju. Ditempat ini juga, mereka akan diberi space untuk memamerkan atau menjual setiap karyanya," terang sosok yang lebih akrab disapa Iwa ini.
Tak hanya itu, Nal cafe juga direncanakan bakal jadi media edukasi tentang kekayaan seni dan budaya serta kepariwisataan yang ada di Mamuju. Iwa mengatakan, akan dibuka kelas-kelas literasi seni dan budaya serta peta kepariwisataan kabpaten Mamuju bagi siapa saja di Nal cafe.
Para pengunjung pun dijanjikan tawaran menarik lainnya. Kata Iwa, selain bisa menikmati live music, proses pembuatan karya seni oleh beberapa komunitas itu, nantinya juga dapat disaksikan langsung oleh para pengunjung.
"Misalnya, souvenir atau pernak pernik yang dibuat oleh para pegiat seni lokal itu, proses pembuatannya nantinya bisa dilihat langsung oleh pengunjung. Saya kira, hal itu salah satu nilai plus dari Nal cafe," ujar dia.
Jika tak ada aral melintang, Nal cafe akan benar-benar siap untuk dikunjungi pada Januari tahun 2020. Iwa tak ingin muluk-muluk soal target yang ingin dicapai atas dibukannya Nal cafe.
"Berangkat dari niat yang tulus. Saya Bismillah saja. Paling tidak, Nal cafe bisa jadi alternatif tempat nongkrong yang saat ini terus tumbuh di kota Mamuju," cetusnya.
"Substansinya adalah, kehadiran Nal cafe semoga bisa menjadi jawaban atas penyediaan ruang kreatifitas bagi anak-anak muda Mamuju di masa mendatang," pungkas Irwan Umar. (*/Naf)