Syukur serta Terima Kasih dari Amalia dan Suraidah...

Wacana.info
Amaliah Fitri Aras Menyerahkan Palu Sidang Kepada Suraidah Suhardi. (Foto/Facebook_Kominfo Sulbar)

MAMUJU--Pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji Anggota DPRD Sulawesi Barat periode 2019-2024, Kamis (26/09) sekaligus menandai berakhirnya kepemimpinan Amalia Fitri Aras di DPRD Sulawesi Barat.

Di momentum pelantikan, Amalia akhirnya menyerahkan palu sidang Ketua DPRD Sulawesi Barat kepada ketua sementara DPRD Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi.

Saat membuka paripurna pelantikan dan pengucapan sumpah dan janji jabatan Anggota DPRD Sulawesi Barat, Amalia mengaku bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk memimpin lembaga legislatif di Sulawesi Barat itu di rentang waktu dua tahun.

"Izinkan saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada partai Demokrat yang telah memberikan kepada saya ketua DPRD kurang lebih dua tahun. Menjadikan saya perempuan pertama di Sulawesi Barat menjadi pimpinan tertinggi di lembaga legislatif ini," ucap Amalia dalam sambutannya di awal paripurna.

Ungkapan syukur dan terimakasihnya itu, khusus ditujukan Amalia kepada partai Demokrat, keluarga besarnya, serta seluruh masyarakat yang kembali memberi mandat kepadanya untuk kembali duduk di kursi DPRD Sulawesi Barat periode 2019-2024.

"Kepada suami dan anak-anak terimakasih atas dukungan selama ini. Kepada kedua orang tua saya. Mama saya, Uwe’ saya, H. Aras Tanmauni karena doa dan dukunganya sehingga saya berada di sini. Saya bangga menjadi anak kalian, orang tua yang luar biasa," ujar Amalia.

Tak lagi duduk sebagai Ketua DPRD Sulawesi Barat tak bikin Amalia patah semangat. Ia berkomitmen untuk tetap menjunjung tinggi nilai kearifan lokal dalam mengemban tugas sebagai Anggota DPRD Sebagai anggota DPRD Sulawesi Barat.

"Akhirnya, kepada seluruh keluarga sahabat dan masyarakat yang telah mendukung saya, yang membuat capaian luar biasa dengan bantuan dan dukungan anda semua, menempatkan saya pada perolehan suara tertinggi dengan total kurang lebih 23 Ribu suara, saya ucapkan banyak terimakasih," beber dia.

"Jika kelak kita berpisah, janganlah ceritakan keburukan saya. Ceritakanlah kebaikan saya, maka saya akan menceritakan kemuliaan anda," Amalia Fitri Aras menutup sambutannya.

Rasa syukur dan terimakasih juga disuarakan Ketua DPRD Sulawesi Barat sementara, Suraidah Suhardi. Dalam sambutannya tatkala palu sidang telah ia genggam, Suraidah mengatakan, baik ia maupunseluruh Anggota DPRD Sulawesi Barat terpilih hendaknya berterimakasih pada tim sukses yang benar-benar telah sukses mendudukkan jagoannya di kursi DPRD Sulawesi Barat.

Meski Pemilu telah usai, mantan Ketua DPRD Mamuju itu menganggap tugas tim sukses belumlah usai. Setelah pelantikan, tim sukses mesti turut mengingatkan kandidatnya. Terutama terkait janji politiknya di masa kampanye.

"Hari ini tugas tim sukses, juru kampanye, buzzer (bazzer) media sosial telah tercapai. Sekarang saatnya saudara-saudara mesti membantu menunaikan janji politiknya serta mengikhlaskan kandidatnya masing-masing untuk menjadi milik semua rakyat Sulawesi Barat," sebut Suraidah, politisi Demokrat berusia 33 tahun itu.

"Terima kasih tak terhingga atas olahan tangan dingin saudara-saudara sebagai tim sukses. Karena tak mudah untuk dapat mencapai titik prestise dan prestasi hari ini. Tetapi sekali lagi tugas berikutnya adalah membantu menunaikan janji-janji politiknya yang disampaikan dimasa kampanye," sambung dia.

Menurut Suraidah, konsep pembangunan daerah yang berkelanjutan bukan lagi hal yang baru. Demikian dengan serangkaian sistem organisasi di dalamnya. Mulai dari sarana hingga sumber daya manusia penunjang. 
Semuanya boleh berlangsung periodik. Sehingga tak jarang dibutuhkan ganti kemudi pengendali dilakukan.

Sama seperti halnya dengan sistem penyelenggaraan pemerintahan dari pusat hingga di daerah. Kendati demikian, Suraidah menjelaskan, walau dengan menggunakan sistem seperti ini, keberlanjutan program pembangunan mesti terus berlanjut. Siapapun yang yang menjadi pemegang kendalinya. 
 
"Kita memahami keberadaan kami merupakan hasil dari proses politik. Meski demikian, prosesi ini mestinya dimaknai sebagai bagian dari proses estafet untuk tetap menjaga sustainabilitiy dan akselerasi pembangunan di daerah yang kita cintai ini," kata dia.

Jika demikian paradigma berpikirnya, kata Suraidah, pemaknaan atas momentum pelantikan hendaknya tak sebatas dipandang sebagai suatu proses peralihan kuasa antar personal atau petinggi kelompok tertentu.

"Mari tetap dalam barisan yang mengagregasi segenap kepentingan rakyat provinsi Sulawesi Barat agar tercipta sosial equilibrium yang baik. Menjawab harapan rakyat dengan baik, merupakan bagian dari upaya kita mendorong pendidikan dan fatsun politik ke hadapan publik," katanya.

"Kita mesti bersama-sama mendorong daerah ini agar lebih kompetitif dari daerah yang lain. Tentunya dengan anggota DPRD Sulawesi Barat periode 2019-2024 yang akan terus menerus meningkatkan kualitas kinerja secara personal maupun kelembagaan agar prestasi daerah ini lebih baik bersama-sama bapak Gubernur dan Wakil Gubernur beserta jajarannya dan bekerja sama dengan unsur pimpinan daerah dan seluruh lapisan masyarakat Sulawesi Barat," tutup Suraidah Suhardi. (*/Naf)