Masya Allah... Indahnya Alam Bawah Laut Pulau Karampuang

Wacana.info
Putri Selam Tahun 2019, Eudia Octavia Saat Memberikan Testimoninya Soal Pesona Bawah Laut Pulau Karampuang. (Foto/Firdaus Paturusi)

MAMUJU--Banyak yang menilai Pulau Karampuang sebagai surga tersembunyi yang ada di kabupaten Mamuju. 

Tak salah memang, indahnya alam bawah laut Pulau Karampuang bahkan jadi magnet para wisatawan domestik hingga dari luar negeri untuk berkunjung ke Pulau yang letaknya tak jauh dari pesisir kota Mamuju itu.

Seperti yang sempat diabadikan oleh para peserta underwater photography competition; even yang diprakarsai Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Barat bekerjasama dengan Kandora Dive Center.

Lomba foto bawah laut itu diikuti oleh 45 peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Even yang dilaksankan 14-15 September 2019 tersebut benar-benar menjadi ajang mempromosikan pesona keindahan bawah laut Pulau Karampuang berikut kekayaan biota laut yang ada di dalamnya.

Satu yang menarik dari underwater photography competition tersebut. Baru diketahui bahwa di kedalaman laut di sekitar Pulau Karampuang terdapat salah satu spesies kuda laut yang kabarnya sangat langka.

Pigmy Seahorse nama spesies kuda laut yang kabarnya sangat langka itu. Pigmy Seahorse yang berhasil diabadikan Nelson Uada, akhirnya menempatkan ia sebagai jawara underwater photography competition untuk kategori makro.

Ada dua kategori yang diperlombangkan di ajang underwater photography competition tersebut. Kategori makro dan wide.

Pesona karang lengkap dengan gerombolan ikan yang bermain di sekitarnya, sukses diabadikan Giant Victoria. Foto itu pula yang bikin Giant menyabet juara pertama kategoti wide.

Putri Selam Tahun 2019, Eudia Octavia Berfoto Bersama Kadi Pariwisata Polman, Kadis Pariwisata Sulbar dan Kepala Badan Kesbangpol Sulbar. (Foto/Manaf Harmay)

"Luar biasa pesona bawah laut di Pulau Karampuang. Saya sudah sempat diving di empat spot yang ada di sana. Menurut saya, tak kalah dengan apa yang ada di Wakatobi atau di Bunaken," ungkap putri selam tahun 2019, Eudia Octavia dalam testimoninya di panggung utama Festival Karampuang Sulawesi Barat, Senin (16/09) malam.

Perempuan cantik itu pun meminta agar masyarakat Mamuju, khususnya yang ada di Pulau Karampuang untuk terlibat aktif dalam setiap upaya menjaga kelestarian segenap potensi wisata itu.

"Jangan buang sampah sembarangan. Sayang sekali kalau misalnya ada wisatawan yang datang lantas tidak bisa menikmati pesona bawah laut itu hanya karena sampah yang berserakan," sebut dia.

Berikut dafar pemenang underwater photography competition:

* Kategori Makro

(Juara 1 Kategori Makro. Foto/Nelson Uada)

(Juara 2 Kategori makro. Foto/Sumarjhito)

(Juara 3 Kategori makro. Foto (Irawan)

* Kategori Wide

(Juara 1 kategori wide. Foto/Giant Victoria)

(Juara 2 kategori wide. Foto/dr Yosi)

(Juara 3 kategori wide. Foto/Roy Legi)

Letak Pulau Karampuang sendiri sangat mudah dijangkau. Pulau itu hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari kota Mamuju. Untuk menuju kawasan obyek wisata ini, kita bisa memulai perjalanan dari dermaga kota Mamuju yang terdapat di area tempat pelelangan ikan Kasiwa. 

Dari dermaga ini, kuta bisa menyewa perahu motor yang biasa disebut dengan sebutan katinting. Waktu yang diperlukan untuk menuju Pulau Karampuang yaitu sekitar 20 menit dengan biaya yang pastinya tak menguras isi kantong.

Bagi yang ingin menikmati pesona bawah laut Pulau Karampuang, Kandora Dive Center bisa jadi pilihan untuk memandu anda untuk menyelami jutaan keindahan di beberapa spot yang ada di Pulau Karampuang.

Tak hanya itu, mereka yang punya keinginan untuk banyak tahu tentang diving maupun snorkeling, Kandora Dive Center juga menyediakan layanan bimbingan khusus. Instruktur penyelam juga disediakan, bahkan hingga penerbitan setifikat.

Sekedar informasi, Kandora Dive Center kini punya 16 set alat menyelam, plus satu speed boat yang bisa dimanfaatkan berkeliling sekaligus menikmati surga bawah laut di Pulau Karampuang. (Naf/B)