Bandara di Pasangkayu dan Polman; Didorong Gubernur, Disoal DPRD
MAMUJU--Selain Bandara Sumarorong, Mamasa dan Tampa Padang, Mamuju, Sulawesi Barat sepertinya akan punya dua Bandara lagi.
Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar menyebut, pihaknya sedang mematangkan rencana pembangunan Bandara di kabupaten Pasangkayu dan di kabupaten Polman.
Hal itu ia sampaikan saat membawakan sambutan di hadapan peserta Lemhanas di auditorium lantai IV kantor Gubernur Sulawesi Barat, Senin (26/08).
Saat ini, seluruh dokumen perencanaan pembangunan Bandara di dua kabupaten itu sudah ada di meja Menteri Perhubungan. Kata Ali, pihaknya sisa menunggu persetujuan Kementerian Perhubungan untuk memulai pengerjaan Bandara di Pasangkayu dan di kabupaten Polman.
"Kenapa di Polman, di sana itu bisa menjangkau (calon penumpang) di kabupaten Majene, Mamasa, Tana Toraja, bahkan dari Pare-pare. Semua berkasnya sudah siap, termasuk feasibility study-nya sudah siap semua," terang Ali Baal.
"Sekarang semuanya sudah ada di meja Menteri Perhubungan. Mohon kiranya kepada Lemhanas supaya ini bisa dibantu agar segera diteken dokumen persetujuan itu," cetus Ali Baal Masdar.
Ditolak DPRD
Cita-cita mulia dari pemerintah provinsi Sulawesi Barat di atas rupanya tak direspon positif oleh DPRD Sulawesi Barat. Ketua Komisi I DPRD Sulawesi Barat, Yahuda Salempang menyebut, permohonan penganggaran pembebesan lahan dan studi kelayakan untuk pembangunan Bandara di dua kabupaten itu sudah ditolak sejak tahun 2018 lalu.
"Persoalan Bandara itu sejak tahun lalu sudah didorong oleh Gubernur melalui Dinas Perhubungan. Tetapi dalam perjalanannya, oleh DPRD pada saat itu di pembahasan anggaran untuk tahun 2018 memang sudah tidak disetujui. Olehnya itu, saya kira tidak alasan lagi untuk melanjutkan itu, itu akan sia-sia. Sebab ada Bandara juga yang dekat dengan Polman, yaitu di Sumarorong, kemudian di Pasangkayu itu kan dekat dengan Palu. Jadi itu hasilnya tidak akan maksimal. Lebih baik anggaran itu dipakai untuk membangun infrastruktur lain saja," ujar Yahuda kepada WACANA.Info.
Hal yang sama juga disampaikan anggota DPRD Sulawesi Barat lainnya, Rayu. Politisi PDI Perjuangan itu mengurai, pembangunan Bandara di kabupaten Polman justru akan membunuh Bandara di Sumarorong, Mamasa yang sebelumnya sudah dikerjakan.
"Bandara di Mamasa akan mati, nah itu sudah ratusan miliar anggaran yang kita kucurkan untuk Bandara Sumarorong itu. Sehingga itu pertimbangannya," beber Rayu.
Rayu pun mengomentari statement Gubernur yang menyebut semua dokumen persiapan Bandara di Pasangkayu dan Polman kini sudah ada di meja Menteri Perhubungan.
"Iya tidak apa-apa. Tapi kami melihat, harusnya pertimbangannya itu, ini kan ada Bandara di Mamasa yang sudah ratusan miliar anggaran sudah masuk. Kenapa bukan itu saja yang kita perbaiki. Bandara di sana itu butuh anggaran untuk penabahan panjang landasan pacu. Kenapa bukan itu saja yang dianggarkan," tegas Rayu, legislator asal Pasangkayu itu.
"Tapi entah lah, apa pertimbangan Pak Gubernur itu," tutup Rayu. (Naf/A)