Pas to Mas, Ide Kreatif dari Penjara ke Masyarakat
MAJENE--Program Pemasyarakatan Untuk Masyarakat (Pas to Mas) cukup diminati masyarakat Majene. Itu dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang terlihat menyambangi tempat pelatihan kerajinan tangan yang dipusatkan di rumah kreatif PLN jalan Lanto dg Pasewang, Majene.
Program yang baru saja diresmikan pada Selasa, (21/03) itu diawaki oleh enam Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Majene. Tugas utama mereka yakni memberikan pelatihan kepada masyarakat di setiap Selasa dan Kamis untuk setiap minggunya.
Secara bertahap, para WBP itu akan bersama-sama mengajarkan cara membuat kerajinan industri kreatif kepada masyarakat. Seperti tutup saji dan keranjang buah yang terbuat dari lidi daun kelapa. Serta masih banyak lagi produk industri kreatif lainnya yang telah mereka pelajari di Rutan.
Salah satu petugas Rutan Majene yang juga menjadi Kordinator Pas to Mas, Rahmat menyebut, di hari perdana pelatihan terdapat tujuh orang yang mengikuti pelatihan tersebut. Kata Rahmat, para peserta datang dari beberapa lingkungan yang berbeda-beda.
Rahmat menjelaskan, hingga saat ini, pelatihan berjalan dengan lancar dan sesuai denga tujuan yang diharapkan di program Pas To Mas.
"pelatihan hari ini berjalan lancar dan diminati banyak masyarakat. Diharapkan dengan pelatihan ini bisa membantu banyak masyarakat," ungkap Rahmat, Kamis, (28/03) kemarin.
Peserta yang mengikuti pelatihan itu sama sekali tak dibebani biaya apapun. Semua alat dan bahan disediakan oleh Rutan Majene berkat kerja sama dengan pemerintah kabupaten Majene.
"saya sangat bersyukur bisa ikut dalam pelatihan ini karena selain menambah pengetahuan tentang cara pembuatan alat kerajinan, juga bisa menjadi mata pencaharian. Di sini saya juga mendapatkan teman yang baru karena di sini pesertanya dari berbagai lingkungan," beber Asri, salah satu peserta Pas To Mas.
Program Pas to Mas sebelumnya telah diresmikan Bupati Majene, Fahmi Massiara di Rutan Kelas IIB Majene. (Rumi/B)