Menyulap Bandeng Menjadi Kripik, Begini Inovasi Pemuda Wonomulyo
POLMAN--Desa Geleso, kecamatan Wonomulyo, Polman merupakan salah satu desa penghasil ikan bandeng terbesar di Sulawesi Barat. Namun sebagian petani tambak di sana umumnya hanya menjual ikan dalam bentuk segar.
Padahal bisa saja bandeng atau jebis ikan yang lebih dikenal dengan istilah bolu jika diolah dan dipasarkan dalam bentuk lain. Tentu nilai jualnya juga akan jauh lebih tinggi.
Hal di atas mendorong komunitas anak muda yang tergabung dalam Serikat Pemuda Desa (Sepeda) Galeso untuk berinovasi dalam pengelolaan ikan bolu.
St Arfah, anggota dari komunitas itu mengatakan, saat ini ia dan rekan-rekannya mencoba membuat kripik dari olahan ikan bandeng. Bahan - bahan yang diperlukan untuk membuat kripik bandeng. Cukup dengan telur, tepung, keju dan bumbu-bumbu dasar lainya.
"Kita ini lihat banyak sekali ikan, tapi bagi kami sayang sekali kalau para penambak hanya menjual mentah. Kalau dijual sudah diolah, harganya kami yakin akan lebih tinggi," ujar Arfah yang ditemui di sela-sela kesibukannya membuat kripik ikan bandeng.
Lebih lanjut, lulusan perbankan syariah IAI Polman itu menjelaskan, saat ini kiripik ikan bandeng hasil olahannya masih dipasarkan di sejumlah kantin sekolah di wilayah desanya. Harga yang ditawarkan untuk setiap bungus kripik ikan bandeng pun terbilang cukup terjangkau, cukup dengan Rp. 2 Ribu per bungkusnya.
Ketua Sepeda Galeso, Irwan mengurai, inovasi pengolahan ikan bernama latin chanos chanos itu tidak hanya sampai di situ saja. Masih ada beberapa ide lain termasuk mencoba varian rasa pada kripik tersebut.
"Kalau kiripik kita mulai dari rasa original. Kedepan kita kembangkan berbagai varian rasa," katanya.
Masih oleh Iwan, kendala utama yang ia hadapi dalam upaya pengolahan ikan bandeng ialah minimnya peralatan. Mimpi besarnya, hasil dari inovasi Sepeda Galeso itu diharapkan bisa bersaing di pasar dan mampu menambah pendapatan lebih petani.
"Kita juga berencana membuat abon ikan bandeng. Pendapatan petani kedepan kami yakin akan lebih banyak kalau kami ini sebagai anak muda bisa terus menemukan ide - ide. Tapi kerja ini harus terfokus dan utamanya sabar. Pelan - pelan," tutup Irwan. (Keto/B)