JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy meminta agar gaji guru honorer minimal setara UMR. Menanggapi usulan tersebut, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengaku akan terus mengkaji gaji honorer.

"Kita terus mendiskusikan, bahasnya untuk melihat semua aspek. Jadi kita akan mencoba untuk terus bersama-sama dengan menteri terkait mengatasi persoalan honorer ini dan sekaligus memecahkan masalah kualitas," ucap Sri Mulyani usai acara acara Rakernas Kementerian Agama Tahun 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta belum lama ini.

Dikutip dari portal berita detikcom, Jumat (25/01) malam, Sri Mulyani menambahkan, bukan hanya masalah gaji yang perlu dibahas, namun juga terkait peningkatan tenaga didik agar lebih berkualitas.

"Ini kan bukan masalah digaji atau tidak, tapi persoalan apakah mereka bisa terus menjadi alat atau sumber daya yang bisa mendidik anak-anak didik kita. Kan mereka profesinya guru jadi itu harus terus ditingkatkan, kita membahas cukup banyak aspeknya," sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Sebelumnya, Muhadjir Effendy mengusulkan guru honorer mendapatkan gaji minimal setara UMR. Usulan tersebut disampaikan ke Sri Mulyani Indrawati.

Muhadjir menerangkan, pemerintah akan membuka seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada pekan pertama Februari 2018. Itu dibuka untuk guru honorer. Namun tidak semua guru honorer bisa terakomodir melalui skema PPPK.

"Kemudian kan nanti masih ada tersisa guru honorer. Itu yang kita usulkan kepada Bu Menteri keuangan agar nanti mereka bisa dipastikan mendapatkan minimun upah minimum regional/UMR di masing masing daerah," ujar dia saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, baru-baru ini. (*/Naf)