Manisnya Durian ‘Si Panjang Ekor’ yang Melegenda
MAMUJU--"Kemanapun wajahmu kau hadapkan, maka di situ ada durian,". Itu istilah yang disampaikan oleh salah satu senior saja sekaligus menggambarkan kondisi kota Mamuju yang kini kebanjiran buah durian.
Dari sekian banyaknya jenis durian tersebut, satu jenis yang paling banyak dikejar oleh pembeli. Durian tersebut biasa diistilahkan 'si panjang ekor'.
Sudah sepekan ini, si panjang ekor kian dicari para penikmat durian. Rasanya yang benar-benar manis plus daging buah yang tebal jadi salah satu alasannya.
Istilah si panjang ekor disematakan ke jenis durian tersebut lantaran tangkai buahnya yang panjang. Sementara duri buahnya tak terlampau panjang.
Abd Rauf, Salah seorang penjuual durian di lingkungan Padang Baka, kelurahan Rimuku, Mamuju menyebut, harga si panjang ekor relatif cukup murah. Dijual di kisaran harga Rp 8 Ribu sampai Rp 10 Ribu per buahnya.
"Begini lagi paling banyak dicari," kata Rauf, (1/01) malam.
Di kota Mamuju, wilayah yang paling terkenal memiliki durian yang memiliki cita rasa yang mantap adalah durian di Padang Baka. Durian dari Anjoro Pitu yang melegenda itu banyak di dijual di sana.
Mayoritas masyarakat Padang, sejumlah istilah banyak disematkan ke buah duria sesuai dengan citarasa dan ciri-cirinya.
Sejumlah nama yang sempat dicatat oleh WACANA.info diantaranya; Takabubu, cirinya warna buah hijau daging buahnya tebal, Tatiro diberikan karena daging buahnya tebal. Saking tebalnya jari tulunjuk anda akan tenggelam ketika memencet isi buah, Takalosi punya ciri sama dengan Tatiro tapi Takalosi buahnya besar Tatiro lebih kecil.
Ada juga Taparundang antaran ketika jatuh ke tanah bunyinya akan besar, sebenarnya menunjukkan bahwa danging buahnya besar.
Tak bisa terhitung berapa banyak istilah-istilah lokal itu. Tapi yang pasti bahwa semuanya tetaplah buah durian. Tetapi ada ciri khusus sehingga masyarakat Padang memberikan istilah sebagai pembeda antara buah durian yang satu dengan yang lainnya. (Keto/B)