Cerita Tentang Bayi Kembar yang Selamat dari Gempa

Wacana.info
Kondisi Salah Satu Sudut Kota Palu Pasca Gempa dan Tsunami Beberapa Waktu Lalu. (Foto/Mursyid Syathir)

PALU-Kirana dan Kiara, bayi kembar yang baru berumur 1 bulan 4 hari selamat dari bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu, Jum'at (28/09) lalu.

Sebelum musibah, Kirana dan Kiara dilahirkan di Rumah Sakit Petobo, 1 September 2018 lalu. Kedua bayi itu kini mengungsi bersama kedua orang tuanya di tenda pengungsian di kelurahan Balaroa, kecamatan Palu Barat. 

Kirana dan kiara pun terpantau dalam kondisi yang sehat.

"Saya lahirkan di rumah sakit Petobo, tanggal 1 September kemarin. Tapi kami sudah di rumah sebelum gempa itu terjadi. Anak ini sebenarnya kembar tiga, tapi satu tidak hidup waktu saya melahirkan," terang Andi Rahmatan, ibu kandung dari Kirana dan Kiara saat diwawancarai WACANA.Info, Kamis (4/10).

Orang tua Kirana dan Kiara merupakan warga kelurahan Ujuna, jalan Sungai Bongka. Saat gempa terjadi, Andi Rahmatan terlebih dulu menyelamatkan Kirana, sebelum kembali menyelamatkan Kiara.

"Saya hanya sendiri waktu itu, suami saya keluar. Saya selamatkan pertama Kirana dan saya titip di tetangga, kemudian saya lari cepat ambil Kiara di dalam rumah. Saya bersukur kami selamat," tutur Andi Rahmatan.

Di tenda pengungsian, perlengkapan kebutuhan Kirana dan Kiara terbilang lengkap. Relawan yang membuka posko bantuan dan kesehatan di lokasi ini terus membantu dan memantau kondisi kesehatan bayi kembar itu.

"Alhamdulillah cukup. Ada popoknya dan susu, juga ada bantuan kelambu. Satu saja yang kami khawatirkan, kalau hujan. Kita ini masih di tenda kasian," pungkas Andi Rahmatan. (Uci/A)