Baca Nih, Gubernur Kritisi Pemkab Polman

Wacana.info
Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar di Pra Musrembang di Polman. (Foto/Lukman Rahim)

POLMAN--Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar mengkritisi kualitas kerja pemerintah kabupaten Polman. Secara khusus, Ali Baal mengritisi maraknya alih fungsi lahan yang terjadi di 'bumi tipalayo' itu.

Ali Baal menganggap, sejumlah program kerja terkesan sia-sia lantaran ketidaktegasan pemerintah daerah. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya wilayah persawahan yang disulap menjadi pemukiman warga.

"Janji kita untuk meningkatkan hasil pertanian. Jangan sudah dikasi saluran di situ, besok jadi bangunan lagi. Ini Polman saya lihat marak ini," ungkap Ali Baal dalam acara Pra-Musrembang provinsi Sulawesi Barat di Gedung Nusantara Polman, Kamis (5/04)

Ali Baal Masdar, mantan Bupati Polman itu pun meminta Kepada Dinas terkait untuk tidak mudah mengeluarkan izin bagi pengembang yang akan melakukan alih fungsi lahan.

"Dinas Pertanian jangan terlalu mudah membalik itu alih fungsi lahan jadi coklat jadi sawah. Jadi kelapa, jadi sawah. Jadi ini sawit, jadi ini sawit. Aduh, setengah mati kita kalau begitu. Itu terus dibuat-buat harusnya kita sudah berpikir ke bulan. Itu saja bolak-balik, bolak-balik," keluhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Polman, Basiri menjelaskan, alih fungsi lahan yang ada di Polman sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang daerah berkelanjutan.

"Yang perlu saya sampaikan itu, luasan di Polman ini lebih 18 Ribu Hektar. Kemudian yang dipertahankan berdasarkan Perda itu ada kurang lebih 14 Ribu Hektar. Itu sama sekali yang memang tidak boleh dilakukan alih fungsi. Yang ada kurang lebih 4 Ribu yang fleksibel bisa dilakukan alih fungsi. Dan itu kita melihat alih fungsi untuk apa dulu," terangnya.

Tentang sejumlah pembukaan lahan sawah yang tidak memiliki sumber pengairan, ia menyebut, sejumlah program telah disiapkan.

"Memang program yang ada ini, baik dari Kementrian bagaimana lahan-lahan yang terbatasa itu memang ada program untuk seperti pembangunan embun, pembangunan Cakdam," sebutnya.

"Tentunya itu akan dilakukan bertahap sesuai dengan penganggaran yang ada. Karena kalau secara keseluruhana sekaligus itu tidak bisa. Tahun ini tetap akan untuk Polman ada, yaitu program pengadaan sumur dangkal dan subdalam ada itu. Kemudian pembangunan embun dan Cakdam," pungkas Basiri. (Keto/A)