Habis Hujan Terbitlah Banjir

Wacana.info
Banjir di Jalan RE Martadinata, Mamuju. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Banjir, bukan hal barang baru di kota Mamuju. Setiap kali hujan dengan intensitas tinggi melanda, banjir hampir pasti tersaji.

Terlebih saat guyuran hujan tersebut berlangsung cukup lama, sejumlah titik di kota Mamuju bakal terendam. Seperti yang terjadi pada Minggu (18/03) pagi.

Seperti biasa, beberapa titik di ibu kota provinsi Sulawesi Barat ini terendam air. Sebut saja di beberapa ruas jalan di bilangan Karema.

Beberapa titik di jantung kota Mamuju itu terendam banjir. Air bahkan telah masuk ke beberapa rumah yang ada di wilayah tersebut.

Banjir di Jalan Cut Nyak Dhien Mamuju. (Foto/Manaf Harmay)

Kondisi serupa juga tersaji di sejumlah wilayah di sepanjang jalan RE Martadinata, hingga jalan Abdul Malik Pattana Endeng. Akses menuju kompleks kantor Gubernur Sulawesi Barat itu juga sudah sejak lama jadi langganan banjir.

Tak jarang, kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang nekat menembus banjir di sepanjang jalan tersebut terpaksa harus menerima kenyataan pahit; kendaraannya mogok.

Banjir di Jalan Abdul Malik Pattana Endeng. (Foto/Manaf Harmay)

Kondisi terparah di sepanjang jalur tersebut dapat ditemui tak jauh dari gedung wakil rakyat, DPRD Sulawesi Barat.

Dari pantauan WACANA.Info, di titik tersebut, air bahkan telah menerobos hingga ke rumah-rumah penduduk. Jalur lalu lintas di jalur tersebut cukup terganggu dengan kondisi jalan yang tak ubahnya seperti sungai.

Banjir Tak Jauh Dari Gedung DPRD Sulbar. (Foto/Manaf Harmay)

"Tambah parah ini banjir Pak. Ini harus dipikir baik-baik oleh pemerintah. Bagaimana kalau hujan deras begini terus bersamaan dengan air pasang laut, tambah parah pasti," ujar Anto, salah seorang warga yang ditemui di jalan RE Martadinata.

Geliat pembangunan di kota Mamuju juga dianggap sebagai salah satu penyebab banjir. Tio, warga Karema menjelaskan, proses pembangunan yang tak diimbangi dengan pembenahan derainase semakin memperparah keadaan.

"Luar biasa memang pembangunan di Mamuju. Tapi, tidak adil juga kalau misalnya kita hanya terus-terusan membangun, tapi tidak diimbangi dengan perbaikan drainase. Bagaimana tidak tambah banjir ini kota," keluhnya. (Naf/A)