Cegah Radikalisme, KH Syibli Minta Pemerintah Bersinergi dengan Ulama

Wacana.info
KH Syibli Sahabuddin. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Paham radikalisme condong bakalan mengarah ke tindakan ekstrim oleh para pengikutnya. Di Sulawesi Barat, potensi paham radikalisme itu berkembang cukup pesat.

Mantan Ketua PW NU Sulawesi Barat, KH Syibli Sahabuddin meminta publik untuk segera sadar akan kian berkembangnya paham radikal di provinsi ke-33 ini.

"Potensi itu sudah ada, sudah tumbuh dimana-mana. Tinggal sekarang, persoalannya pemerintah tidak memahami ini," kata Syibli saat ditemui di sela-sela diskusi publik di Ngalo Rock Cafe, Karema, Mamuju, Selasa (30/01).

Kiai kharismatik itu pun berharap agar pemerintah membangun komunikasi dengan para ulama untuk dengan segera bertindak menangkal kian derasnya paham radikal di Sulawesi Barat.

"Makanya yang harus dilakukan pemerintah adalah membangun komunikasi dengan para ulama. Dikomunikasikan persoalan ini kepada mereka," sambung pria yang juga Anggota DPD RI itu.

Lebih lanjut, Syibli menegaskan, upaya untuk menangkal paham radikal itu mestinya segera dilakukan. Pemerintah pun diminta untuk melakukan aksi nyata dalam upaya meredam kekhawatiran di atas.

"Tidak ada alasan lagi. Mulai hari ini, saat ini, pemerintah harus bersatu dengan para ulama, khususnya dari NU dan Muhammadiyah untuk bekerja sama, bahu membahu untuk menghadang gerakan-gerakan ini," sebutnya.

Kondisi penyebaran paham radikal itu, kata Syibli sudah sampai pada titik yang sangat mengkhawatirkan. Mulai dari masyarakat pegunungan hingga mereka yang bermukim di pesisir, kata Syibli, sudah dengan mudahnya mengkomsumsi paham-paham yang berbau radikal.

"Sudah sangat rawan ini. Makanya, teman-teman Banser ini sudah melakukan advokasi dimana-mana untuk mengantisipasi semua ini. Bahkan Banser banyak membantu aparat kepolisian untuk memberikan informasi," tutup KH Syibli Sahabuddin. (Naf/B)