Memilah Makna di ‘Kasih Tak Memilih‘
Oleh: Manaf Harmay (Pemimpin Redaksi WACANA.Info)
Rasa benci itu
Yang tersimpan setiap waktu
Berapa lama
Ku mau tuk menderita
Aku tak mengerti
Kata dari hati...
Begitu cara Letto membuka single berjudul 'Kasih Tak Memilih' yang ia rilis 2016 silam.
===
Jam weker berwarna biru itu mulai berdering. Di saat bersamaan, sosok pria berambut panjang lantas bergegas dari tempat tidurnya, hendak untuk memulai aktivitasnya hari itu.
Seperti itu lakon awal di video klip lagu berjudul 'kasih tak memilih' yang dirilis band asal Yogyakarta, Letto pertengahan 2016 silam. Video klip yang dibuat dengan konsep animasi pop art desain, sungguh menarik.
Video Klip Kasih Tak Memilih (Foto/Youtube)
Saya pribadi punya penilaian sendiri tentang Letto. Sejak awal merilis album Truth, Cry dan Lie di akhir 2005 silam, hingga kini, saya masih terus berdiri sebagai salah satu penggemar band yang digawangi Noe, Dhedot, Aian dan Patub itu.
Musiknya sederhana, tapi jauh dari kata murahan. Harmoni antara bunyi drum, gitar dan bass dengan vokal yang cukup berkarakter sukses menghasilkan musik yang sungguh sangat berbobot.
Lirik, jangan ditanya. Salah satu alasan mengapa hingga kini saya masih jadi salah satu pengangum band yang telah menelorkan 4 buah album itu, ialah kekuatan liriknya yang terbilang dahsyat untuk setiap lagu-lagunya.
Tengoklah lagu Letto berjudul 'Ruang Rindu' atau 'Sebelum Cahaya' serta 'Sandaran Hati'. Di sana secara tersirat band ini memberikan gambaran tentang arti cinta secara universal.
Tak melulu soal dua insan yang sedang dimabuk asmara, Letto pun cukup lihai menitip pesan tentang kecintaan hamba ke Penciptanya, sekaligus membangun 'jembatan' komunikasi antara manusia satu dengan manusia lainnya berikut dengan alam sekitar. Hampir semua lagunya seolah menyimpan misteri yang kian dikaji, sesungguhnya kian menarik.
Single 'Kasih Tak memilih' merupakan cara Letto mengobati kerinduan para penikmatnya setelah sekian tahun sejak merilis album 'Cinta Bersabarlah' (2011) lalu dirilis. Masih dengan idielisme bermusiknya, Letto juga menyimpan pesan mulia di 'Kasih Tak Memilih'-nya.
===
Dengan langkah pasti, pria berambut panjang itu melangkahkan kakinya keluar rumah. Lengkap dengan jaket jeans yang ia kenakan, ia lantas mengambil gitar akustik yang berdiri tak jauh dari pintu rumahnya.
Sedang asyik-asyiknya bernyanyi, lakon dalam video klip itu pun menampilkan sosok perempuan cantik yang dengan begitu pasti berjalan tepat di depan rumah pria berambut panjang tadi. Sontak, sang pria pun jatuh hati, itu dibuktikan dengan bola mata sang pria yang tiba-tiba berubah bentuk.
===
Sebelum terlambat
Coba tuk mengingat
Seperti kertas yang putih
Cinta kasih tak memilih
Cinta yang telah hilang
Seharusnya tak mengapa
Karena kasih kan menjaga
Hati yang bersih
Hati yang telah murni
Takkan tersakiti
Sebelum terlambat coba tuk mengingat
Seperti kertas yang putih
Cinta kasih tak memilih...
Letto melanjutkan liriknya.
===
Bagi saya, 'Kasih Tak Memilih' tak boleh disimak secara sederhana. Lagu tersebut sungguh memiliki makna yang begitu luhur.
Baik dalam lirik maupun visualisasi pada video klip 'Kasih Tak Memilih' itu jelas memuat pesan bahwa idealnya manusia adalah ia yang mampu memberi manfaat bagi sesamanya.
Tengoklah lanjutan video klip tersebut.
Video Klip Kasih Tak Memilih (Foto/Youtube)
Saat sedang menikmati haru biru rasa cinta kepada sang perempuan, di saat bersamaan sebuah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan motor dan mobil terjadi tak jauh dari tempat pria berambut panjang itu berdiri.
Pria itu pun terlihat kebingungan. Ia berada pada dua pilihan yang baginya cukup sulit saat itu. Pria yang digambarkan berwajah tak ganteng (jika enggan menyebutnya jelek) itu pun harus memilih antara mengejar sang pujaan hati yang terus berjalan meninggalkannya, atau dengan segera menyelamatkan korban kecelakaan yang terjadi tak begitu jauh di hadapannya.
Namun dengan pasti, ia pun memilih untuk menyelamatkan korban kecelakaan dan membiarkan sang perempuan itu berlalu dari hadapannya.
Kejadian hampir serupa kembali terulang di keesokan hari. Saat sedang asyik bermain gitar di halam rumahnya, sosok pria yang kali ini mengenakan kaos oblong itu pun lagi-lagi disuguhkan indahnya sosok wanita yang sedari kemarin membuatnya kasmaran.
Namun kembali pria itu dihadapkan pada dua pilihan; mengejar sang pemilik hati, atau menyelamatkan pejalan kaki lainnya yang tertimpa pohon tumbang di sekitar rumahnya.
Dengan langkah pasti, segera ia berlari menyelamatkan korban pohon tumbang tersebut. Dengan kata lain, untuk kali kedua ia juga harus merelakan perempuan 'pemilik hati'-nya itu berlalu begitu saja.
Video Klip Kasih Tak Memilih (Foto/Youtube)
Lakon berlanjut, hari ketiga tak seperti biasanya. Di sana digambarkan gemuruh hujan deras mengguyur. Petir pun dengan tegasnya menyambar siapa dan apa saja yang ia temui.
Kembali pemuda berambut pajang itu berjalan ke depan rumahnya. Selang berapa lama, pria yang kali itu mengenakan baju koko berwarna putih melihat pria lain yang tinggal persis di sebelah rumahnya menjadi korban sambaran petir.
Hampir di waktu bersamaan, sosok perempuan yang sama kembali ditampilkan sedang berjalan di depan rumah laki-laki itu. Mengenakan payung, ia dengan pasti menapakkan kakinya kian jauh meninggalkan laki-laki tersebut.
Lagi-lagi pria berambut panjang itu dipaksa untuk memilih. Mengejar perempuan tersebut, atau menolong tetangganya yang tersambar petir.
Di sana kembali diceritakan bahwa sang pria lebih memilih untuk bersegera menolong laki-laki kribo yang jadi korban sambaran petir sekaligus membiarkan perempuan pujaan hatinya itu berlalu dari hadapannya.
Ia pun hanya mampu melihat perempuan yang telah berhasil mencuri hatinya itu dari kejauhan.
Keesekoan harinya, pria berambut panjang itu kembali memulai paginya. Melangkahkan kaki keluar rumah, ia ditampilkan dengan baju yang kusut serta celana pendek seadanya. Tampak jelas bahwa ia tak lagi punya harapan untuk mendapatkan perhatian dari perempuan pemilik hatinya itu.
Tak lama berselang, sosok pria lain berjalan di depan rumah laki-laki tersebut. Pria lain itu terlihat mengenakan jaket besar dan berkacama hitam. Ia berjalan dengan tergesa-gesa.
Dari arah berlawanan, perempuan pujaan hati laki-laki tersebut pun muncul. Begitu berpapasan dengan sang pria berkaca mata, terlihat tas yang dibawa oleh perempuan itu direbut oleh pria tersebut, hendak dibawa kabur.
Melihat kejadian itu, laki-laki berambut panjang itu pun bersegera mengejar pria yang telah mencuri tas milik pujaan hatinya. Tak peduli ia dengan tampilannya yang begitu urak-urakan, karena yang ia pikirkan hanyalah menyelamatkan barang kepunyaan perempuan yang memang telah ia idam-idamkan.
Di scene berikutnya digambarkan bagaimana laki-laki tersebut berhasil membawa kembali tas milik perempuan pujaan hatinya. Dengan begitu bangga ia mengembalikan tas yang hampir saja jadi milik orang yang tak bertanggung jawab. Perempuan itu pun 'menghadiahi' laki-laki itu dengan senyum manis.
Video Klip Kasih Tak Memilih (Foto/Youtube)
Selanjutnya sudah bisa tertebak. Komunikasi di antara keduanya kian intens, dan digambarkan laki-laki berambut panjang itu mendulang sukses besar dengan berhasil merebut hati perempuan yang memang telah lama ia impikn.
Letto memang selalu berhasil menyampaikan pesan dari dahsyatnya kekuatan lirik via deretan scene di video klipnya.
Lihat saja, bagaimana laki-laki berambut panjang itu mendapat ganjaran setimpal dari semua kebaikan yang telah ia kerjakan.
Dalam 'Kasih Tak Memilih' itu pun saya melihat makna bahwa setiap dari kita sebagai manusia hendaknya mampu membuktikan eksistensi hidup sebagai makhluk sosial dengan memberi banyak cinta kepada apapun dan siapapun yang ada di sekitar kita. Tak melulu teruntuk ke pujaan hati.
Sebab menebar kebaikan, tak harus melihat apa dan bagaimana latar belakang orang yang akan kita bantu itu. Bukankah Tuhan tak pernah memilih siapa yang hendak Ia beri udara untuk bernafas, siapa yang tidak ?.
Letto pun dengan cukup apik memberi pesan bahwa dalam menjalani hidup, menempatkan kesenangan sebagai satu-satunya alasan untuk berbuat adalah hal yang sungguh teramat dangkal. Jelas, bahwa laki-laki berambut panjang itu mengeyampingkan kesenangannya untuk mengejar sang pujaan hati demi menolong sesama. Itu mestinya jadi pelecut semangat bagi kita semua dalam menjadi pribadi yang sebaik-baiknya.
Video Klip Kasih Tak Memilih (Foto/Youtube)
Emha Ainun Nadjib (ayah dari Noe, vokalis Letto) dalam bukunya 'Tuhan Pun Berpuasa' mengurai bahwa bayi saat menangis, tertawa, bermain, makan karena didorong oleh kesenangannya. Untuk melakukan kesenangan, kita tidak memerlukan kualitas dan mutu kepribadian apa pun. Kecuali, ketika kesenangan itu memerlukan teknologi, ilmu, dan bakat, maka kita dipersyarati oleh 3 hal itu untuk menuruti kesenangan.
Akan tetapi, dengan itu, mental kita tak perlu bekerja. Cukup selera, pengetahuan, dan keterampilan. Namun, dengan itu, kita tidak akan pernah siap untuk menjadi manusia pejuang. Sebab, perjuangan sering mengharuskan kita untuk melakukan hal yang sama sekali tidak kita senangi.
===
Sebelum terlambat coba tuk mengingat
Seperti kertas yang putih, cinta kasih tak memilih
Sebelum terlambat coba tuk mengingat
Seperti kertas yang putih, cinta kasih
Cinta kasih tak akan memilih
Letto menutup lagu 'Kasih Tak memilih'
Lihat Video Klip 'Kasih Tak Memilih' di; https://www.youtube.com/watch?v=2nadL05QYVo