Evaluasi Jabatan, Pemprov Sulbar Gelar Job Fit
MAMUJU--Pemerintah provinsi Sulawesi Barat menggelar asesmen job fit (pemetaan jabatan) struktural pejabat pimpinan tinggi pratama lingkup pemerintah provinsi Sulawesi Barat, Senin (22/01) kemarin.
Terdapat 43 pejabat yang tercatat sebagai peserta dalam kegiatan asesmen job fit yang digelar di ruang meeting lantai tiga kantor Gubernur Sulawesi Barat. Ada 3 nama pejabat yang berhalangan hadir; Kepala Dinas Transmigrasi, Muhammad Hamzih, Kepala BKD, Amujib, dan Kepala Biro Humas dan Protokol, Eman Hermawan.
Dikutip dari laman humassulbarprov.id, Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar mengatakan, job fit bagi pejabat tinggi pratama merupakan cara untuk mengevaluasi secara mendalam kepada seperti apa kompetensi yang dimiliki oleh para pejabat.
Sementara itu, Ketua tim penilai untuk Sulawesi Barat, Lukman menjelaskan, kegiatan tersebut terbagi atas tiga tahapan.
Masing- masing, asesemen center yang dilaksanakan 22-23 Januari, wawancara kompetensi bidang oleh Tim Pansel 29-30 Januari 2018 oleh PKP2A2 LAN serta psikotes dalam rangka menggali potensi dari masing- masing peserta asesmen yang dimaksud.
“Psikotes untuk menggali potensi dari peserta dimana terdiri dari kompetensi bidang, kompetensi manajerial dan potensi,”jelas Lukman.
Menurut Lukman, tim penilai atau asesor dari PKP2A2 LAN Makassar memiliki 31 asesor bersertifikat. Setengah dari jumlah tersebut sudah masuk kategori administrator, masing-masing sudah memiliki pengalaman kerja lima tahun ke atas, atau minimal pernah menfasilitasi kegiatan asesmen center sebanyak sepuluh kali.
"Perka BKN nomor 7 Tahun 2013, dimana di situ diutuangkan bahwa ada 33 kompotensi yang harus dimiliki oleh seorang yang telah menduduki jabatan pimpinan tinggi pratama, madya maupun utama. Ada sepuluh sesuai dengan hasil rapat dengan Gubernur Sulawesi Barat yang akan menjadi tolak ukur melalui kegiatan aesmen center yang masing- masing, integritas, orientasi pada pelayanan, inovasi, membangun ruang kerja, kepemimpinan, menejemen perubahan, komunikasi lisan, perencanaan, pengambilan keputusan dan berpikir kontes," terangnya.
“Di dalam kegiatan asesmen, kompetensi ini tidak dapat kita munculkan kalau tidak dimiliki. Dan itulah salah satu kelebihan dari asesmen center. Bukan sesuatu yang dipikirkan, akan tetapi sesuatu yang pernah kita lakukan,“ sambung Lukman.
Selain Lukman, tim penilai dari kegiatan tersebut masing-masing Nurati Rajab, Sakib, Andi Salfia, Edi Saputra, Irwan Anas, Masita dan Asriani Rasyid. (*/Naf)