Rahim Sebut NasDem Dorong Kader Dampingi Salim S Mengga

Wacana.info
Ketua DPD NasDem Sulbar, Abdul Rahim. (Foto/Facebook)

POLMAN--Dinamis. Sejumlah figur sudah sejak jauh hari menyatakan kesiapannya mendampingi kandidat calon Bupati, Salim S Mengga di Pemilukada Polman 2018. Kini muncul figur baru, siapa dia ?.

Sebagai salah satu partai yang telah menyatakan dukungannya pada pencalonan Salim S Mengga di Pemilukada Polman, NasDem Sulawesi Barat kini menawarkan opsi lain terkait calon pendamping bagi Salim S Mengga.

Ketua DPD NasDem Sulawesi Barat Abdul Rahim mengungkapkan, salah satu hasil pertemuannya dengan pengurus DPP NasDem belum lama ini ialah mendorong kader terbaik NasDem untuk dipaketkan bersama Salim S Mengga. 

"Salah satu isi rekomendasi yang disampaikan Ketua Umum DPP NasDen, Surya Paloh di partemuan khusus baru-baru ini ialah bagaimana di Pemilukada Polman ada kader NasDem yang bisa dipaketkan bersama calon Bupati Pak Salim S Mengga," ungkap Rahim, Selasa (24/10).

Lebih lanjut, Rahim mejelaskan, opsi mendorong kader NasDem untuk dipaketkan bersama Salim S Mengga di Pemilukada Polman juga jadi salah satu topik pembicaraan pada pertemuannya dengan Salim dan Hendra Singkarru. Sayang, Rahim tak bersedia menyebut siapa kader NasDem yang disiapkan untuk mendampingi Salim S Mengga.

"Hanya silaturrahim biasa Dinda. Sambil mencoba 'memotret' Polewali Mandar masa lalu, masa kini dan seperti apa ke depan," kata Rahim saat dikonfirmasi perihal pertemuannya bersama Salim dan juga Hendra Singkarru

Pertemuan Khusus Antara Hendra Singkarru, Salim S Mengga dan Abdul Rahim. (Foto/Istimewa).

Menurut Rahim, meski telah sampai pada sejumlah capaian positif, kabupaten Polman masih membutuhkan sentuhan untuk memaksimalkan penyelesaian beragam persoalan yang masih membelit masyarakat di bumi tipalayo.

"Hari ini, harus jujur menilai bahwa daya beli masyarakat semakin menurun. Angka pengangguran terus bertambah. Bahkan saya khawatir, bisa berpotensi menjadi 'bom' waktu," urai Rahim.

"Komitmen membuka lapangan kerja bagi siapapun yang ingin menjadi pemimpin harus menjadi bagian integral dari konsep strategis. Hal tak kalah penting adalah bagaimana merevitalisasi nilai-nilai kultural yang menjadi basis kekuatan masyarakat Mandar sejak dulu di tengah ancaman arus budaya luar yang tidak sesuai kepribadian kita," tuntas Abdul Rahim, mantan aktivis Taji Barani itu. (Naf/A)