Benarkah Tak Ada Warga Bala Balakang yang Ingin Bergabung ke Kaltim ?
BALA BALAKANG--Klaim kepemilikan Kalimantan Timur atas wilayah Kepulauan Bala Balakang menimbulkan beragam tanggapan. Dari kurangnya perhatian pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Mamuju ke masyarakat di wilayah itu, hingga persoalan jarak tempuh terdekat menuju kepulauan dengan 12 pulau yang ada di dalamnya tersebut.
Camat Kepulauan Bala Balakang, Pilipius Patambang menegaskan, isu klaim kepemilikan dari Kalimantan Timur tersebut sama sekali tak berpengaruh pada kehidupan sosial masyarakatnya. Menurutnya, isu di atas hanya berhembus di tataran elit saja, tidak sampai ke masyarakat Bala Balakang.
"Isu yang berkembang baha Bala Balakang berkeinginan untuk bergabung ke Kaltim, itu hanya sekedar isu saja. Kami mayoritas ada masyarakat Sulbar. Isunya hanya berkembang di kalangan elit saja, kami masyarakat tidak pernah mengerti akan hal tersebut," tegas Pilipius di hadapan kunjungan pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan pemerintah Kabupaten Mamuju di pulau Salissingan, kemarin.
"Masyarakat Bala Balakang masih dalam kondisi yang aman dan tertib," tambahnya.

Pulau Salissingan via Drone. (Foto/jalanjalanner)
Pernyataan Camat Kepulauan Bala Balakang di atas nyatanya sedikit berbeda dengan apa yang diungkapkan Kepala Desa Bala Balakang, Kamaluddin. Ia mengungkapkan, memang benar bahwa terdapat sebagian masyarakat yang berkeinginan untuk bergabung dengan Provinsi Kalimantan Timur.
"Separuh warga memang mau gabung ke Kalimantan, tapi cuma sebagian kecil saja," ungkap Kamaluddin kepada WACANA.info.
Ia menyebut, kurangnya perhatian pemerintah, baik pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, maupun pemerintah Provinsi Sulawesi Barat jadi alasan utama dari sebagian masyarakat Bala Balakang itu menginginkan untuk bergabung ke Kalimantan Timur.
"Alasannya, karena kurangnya perhatian pemerintah. Itu saja alasan utama mereka. Memang, sebagian besar aktivitas masyarakat di sini itu lebih banyak ke Kalimantan Timur, dari pada ke Mamuju karena memang jaraknya dekat," sambungnya.
Diungkapkan Kamaluddin, pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memang pernah memasukkan bantuan ke wilayah Bala Balakang. "Secara umum, bantuan dari Kalimantan terbilang kurang. Hanya pernah ada bantuan gerakan seribu guru yang memang datang dari Kalimantan. Selebihnya hanya datang untuk rekreasi," ungkap Kalamuddin.
Sementara itu, Plt Gubernur Sulawesi Barat, Carlo Brix Tewu menjelaskan, adalah hal yang tak perlu dibesar-besarkan soal isu klaim kepemilikan Bala Balakang dari Kalimantan Timur tersebut. Menurutnya, Bukan sesuatu yang haram jika masyarakat Bala Balakang lebih banyak beraktivitas di Kalimantan Timur ketimbang di wilayah Sulawesi Barat.
"Memang benar bahwa jarak Mamuju dengan Salissingan itu sangat jauh ketimbang ke Kalimantan. Bapak ibu boleh beraktivitas di Kalimantan, tapi camkan dalam diri bahwa bapak ibu adalah warga Sulawesi Barat. Silahkan beraktivitas di sana, karena di sana juga saudara kita. Kita masih sama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas Carlo Brix Tewu. (Naf/A)









