Begini Cerita Hingga Kaca Pintu DPRD Mamuju Pecah

Wacana.info
Kava Pintu DPRD Mamuju Pecah. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Tak kurang dari 30 mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Pitu Ulunna Salu (Ipmapus) Cabang Mamuju menggelar aksi demonstrasi tepat di depan pintu Gedung DPRD Mamuju, Senin (20/03).

Dalam orasinya, demonstran menuding pemerintah telah melakukan kongkalikong dengan pihak toko moderen yang keberadaannya kian masif di Mamuju. 

Secara umum, mereka menuntut dua hal. Pertama, memberhentikan izin operasi toko moderen. Kedua, jam waktu pelayanan toko moderen mesti dibatasi. 

Aksi tersebut sempat diwarnai ketegangan antara pihak keamanan dan demonstran. Ditambah lagi suasana semakin tak terkendali ketika anggota DPRD Mamuju menunda untuk menemui mereka dengan alasan sedang melakukan rapat di Aula Lantai II Gedung DPRD Mamuju. 

"Dewan bikin apa di dalam sana tidak mau melayani kami," teriak salah satu orator.

Tak kunjung ditemui, salah satu massa demonstran memanas dan memukul pintu kaca hingga pecah. Massa mulai menerobos masuk pintu gedung dengan mendorong barisan Satpol PP dan Kepolisian yang berjaga di pintu masuk. Beruntung, kondisi dapat segera terkendali saat Anggota DPRD menyatakan kesdiaannya melakukan dengar pendapat bersama para demonstran. 

Wakil Ketua DPRD Mamuju, Sugianto memastikan bakal mengakomodir dan memenuhi apa yang menjadi tuntutan Ipmapus Mamuju di atas.

"Itu ditandai dengan DPRD sudah melakukan pembentukan Pansus (Tentang toko modern)," tegasnya Sugianto.

"Kalau kami turun lapangan melakukan verifikasi langsung dan ternyata ada yang tidak memiliki izin sesuai dengan ketentuan maka kami akan melakukan penyegelan," sambung politisi Golkar itu.

Terkait aksi pecahkan kaca yang dilakukan demonstran, Sugianto mengaku sangat menyayangkannya.

"Ini gedung kalian. Kami bukannya tidak mau ketemu, tapi karena memang sedang ada rapat terkait pencaplokan wilayah Kepulauan Bal Balakang," pungkas Sugianto. (*/A)