Lestarikan Kain Tenun Sekomandi, Lestarikan Semangat Sekomandi !

MAMUJU--Masyarakat Sulawesi Barat patut berbangga atas kreasi budaya dalam bentuk kain tenun sekomandi. Sebuah maha karya buah dari kearifan nenek moyang masyarakat Kalumpang yang telah berusia ratusan tahun lamanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat, Farid Wajdi menjelaskan, selain patut untuk dibanggakan, nilai luhur di balik kain tenun sekomandi pun wajib untuk senantiasa terpelihara. Dilestarikan hingga ke generasi selanjutnya.
Kata Farid, kain tenin sekomandi memiliki motif yang khas nan unik hingga punya daya tarik tersendiri. Dalam sekomandi pun tersimpan nilai filosofi yang sangat tinggi. Seko diartikan sebagai keluarga, dalam arti yang luas. Serta mandiq yang berarti kekuatan.
"Jadi dalam sekomandi, ada pesan untuk kita saling menjaga silaturrahmi, membangun kekuatan antarkeluarga di Sulawesi Barat. 'Manus siparappe, malilu sipakainga, ra'ba sipatokkong', demikian bunyi deklarasi sipamandaq, deklarasi yang saling memperkuat antara tujuh kerajaan di pegunungan dan tujuh kerajaan di muara sungai," beber Farid dalam sambutannya pada pagelaran sendratari passekomandi yang dipusatkan di water park d'Maleo hotel Mamuju, Kamis (28/10) malam.
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sulbar, Farid Wajdi. (Foto/Istimewa)
Masih oleh Farid, selain mengandumng nilai persatuan keluarga, dalam sekomandi juga terdapat kearifan lainnya seperti keharmonisan, kerukunan, saling menghormati, saling menghargai. Dengan filosofi seperti itu, ia berharap masyarakat Sulawesi Barat dapat mengadopsi serangkaian nilai dan semangat tersebut dalam konteks kekinian.
"Sehingga ia menjadi modal sosial dalam membangun Sulawesi Barat yang maju dan malaqbiq," paparnya.
"Kekayaan budaya orang Sulawesi Barat disemogakan untuk dapat menjadi daya tarik wisata. Melalui jaringan orang kreatif yang kita miliki, sekomandi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga diperlukan inovasi dan kerja sama antarsemua stakeholder dengan mengadaptasi penggunaan IT atau berbasis digital, maka Insya Allah sektor Ekraf ini dapat kita andalkan di masa yang datang," pungkas Farid Wajdi.
Pagelaran sendratari passekomandi sendiri merupakan event yang diinisiasi oleh Manurung Art. Panggung pertunjukan seni hasi kolaborasi bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Inisator Manurung Art, Andi Saiful Rauf dalam penjelasannya mengatakan, pagelaran sendratari passekomandi adalah panggung bersama di antara beberapa sanggar tari yang ada di Sulawesi Barat.
Inisiator Manurung Art, Andi Saiful Rauf. (Foto/Istimewa)
Beberapa sanggar tari yang turut ambil bagian dalam event tersebut dianyaranya; sanggar Tie-Tie Polman, sanggar Mamuang Mateng, sanggar Starfa Indonesia, sanggar Sipatuo Art, sanggar Sedaya dan sanggar Bamba Manurung.
"Juga jadi ajang untuk mengedukasi kepada semua orang bahwa kita punya kebanggaan sebuah peninggalan dari para pendahulu, yakni kain ikat sekomandi," terang Saiful.
Pagelaran sendratari passekomandi, juga jadi ajang promosi potensi pariwisata yang ada di Mamuju. Menurut Saiful, agenda tersebut bisa menjadi ruang pengalaman kepada para seniman tradisi untuk berekspresi.
"Memberi peluang kepada seniman tradisi Mamuju serta segenap pelestari seni tradisi dan pelaku usha tenun sekomanndi. Kegiatan ini pun kami yakini bakal menciptakan manfaat ganda dengan kehadiran peserta dari luar Mamuju. Yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai tentang warisan leluhur melalui bentuk ekspresi tari dan musik," pungkas Andi Saiful Rauf. (*/Naf)