Lagi, Wagub Sulbar Soroti Kedisiplinan ASN
MAMUJU--Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S. Mengga menyoroti rendahnya kedisiplinan aparatur sipil negara (ASN). Itu ia suarakan di upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional yang digelar di halaman kantor Gubernur Sulawesi Barat, Rabu (17/11_.
Penegasan tentang kedisiplinan ASN bukan kali pertama diungkapkan Salim. Di beberapa kesempatan, purnwirawan TNI AD itu bersuara lantang menyngkut persoalan kedisiplinan.
Di hadapan para peserta upacara, Salim S. Mengga menegaskan, hari kesadaran nasional mestinya menjadi momentum refleksi bagi seluruh ASN untuk memperkuat komitmen, tanggung jawab, dan disiplin sebagai pelayan publik. Namun, ia menyayangkan masih adanya sikap tidak serius yang ditunjukkan oleh sebagian peserta upacara.
“Saya masih melihat ASN yang datang terlambat. Bahkan ada yang mengobrol saat upacara berlangsung. Ini menunjukkan bahwa kesadaran disiplin kita masih perlu dibenahi bersama,” tegas Wakil Gubernur.
Wakil Gubernur Salim juga menekankan pentingnya sikap tertib dan kepatuhan terhadap aba-aba pimpinan upacara. Ia menegaskan, upacara bukan sekadar berdiri di lapangan, melainkan bagian dari pembentukan karakter dan disiplin ASN.
“Biasakan ketika mengambil sikap sempurna, maka seluruhnya tidak ada lagi gerakan. Ini bagian dari disiplin, bukan hanya sekadar berdiri di lapangan,” sambung dia.
“Bagaimana kita bisa bekerja dengan lebih baik, kalau untuk disiplin saja tidak mampu kita tegakkan,” kata Salim.
Wakil Gubernur juga meminta agar pada upacara-upacara berikutnya, seluruh peserta benar-benar mendengarkan dan mematuhi aba-aba dari pimpinan upacara. Menurutnya, kedisiplinan harus menjadi budaya bersama di lingkungan birokrasi.
“Kalau yang lain bisa, kita juga harus bisa,” katanya.
Untuk memperkuat pembinaan ASN, Wakil Gubernur meminta Sekretaris Daerah agar setiap OPD memiliki buku absen atau daftar kehadiran khusus saat upacara. Langkah tersebut dinilai penting untuk mengetahui tingkat kehadiran ASN di masing-masing OPD sebagai bahan evaluasi dan pembinaan.
“Ini bagian dari pembinaan kita. Ke depan tidak ada lagi saat upacara dimulai masih ada yang berdatangan. Yang terlambat berdiri di luar,” bebernya.
Ketidakmampuan mengatur diri sendiri, kata dia, akan berdampak langsung pada kinerja pemerintahan secara keseluruhan.
“Tidak mungkin kita bisa bekerja dengan baik kalau mengatur diri sendiri saja tidak mampu. Karena itu biasakan mendengarkan perintah dan taat pada perintah agar kita bisa menciptakan cita-cita nasional kita,” demikian Salim S.Mengga.
Upacara Hari Kesadaran Nasional merupakan agenda rutin pemerintah yang bertujuan menumbuhkan disiplin, tanggung jawab, dan semangat pengabdian ASN. Salim berharap, para ASN untuk memperbaiki sikap, kedisiplinan, dan kinerja dengan baik sesuai cita-cita nasional. (*/Naf)








