Pemerintahan

Polman dan Majene, Tujuan Investor Kelapa Dalam

Wacana.info
(Foto/Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik)

JAKARA-“Setelah pertemuan di Jakarta, para investor menyatakan kesiapannya untuk turun langsung ke lapangan. Mereka akan melakukan sosialisasi di Polman dan Majene serta menentukan titik lokasi yang dinilai paling strategis untuk pengembangan industri kelapa dalam,”. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga, Jumat (17/10).

Salim memastikan, investor kelapa dalam yang difasilitasi oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) bakal bertandang ke Kabupaten Polewali Mandar dan Majene dalam waktu dekat. 

Kunjungan tersebut, kata dia, merupakan tindak lanjut dari pertemuan bersama Bupati Polewali Mandar, dan Wakil Bupati Majene di Jakarta beberapa waktu lalu.

Rencana kedatangan para investor tersebut akan difokuskan pada kegiatan sosialisasi bersama pemerintah daerah dan masyarakat, sekaligus penentuan titik strategis pengembangan industri kelapa dalam di dua kabupaten tersebut.

Para investor pun berencana untuk membangun laboratorium pemeriksaan makanan dan minuman di Sulawesi Barat. Kehadiran laboratorium ini guna mempermudah proses sertifikasi mutu dan keamanan produk ekspor, khususnya hasil olahan kelapa dan produk turunan lainnya.

Pemilihan Polman dan Majene, masih oleh Salim, dilatarbelakangi oleh potensi kelapa dalam yang sangat besar serta posisi geografis yang strategis di pesisir barat Sulawesi. Kedua wilayah ini dinilai ideal untuk menjadi pusat pengolahan dan pengembangan industri kelapa terpadu.

“Kita ingin investasi ini benar-benar berdampak bagi masyarakat. Sulbar memiliki potensi kelapa luar biasa, dan dengan dukungan IPB serta investor yang berpengalaman, kita optimis akan lahir industri baru yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani,” jelas Salim S Mengga.

Nantinya, para investor akan berdiskusi dengan pemerintah kabupaten, pelaku usaha, serta kelompok petani untuk memetakan kebutuhan dan peluang kolaborasi dalam rantai pasok kelapa dalam.

Salim S Mengga berharap, kehadiran para investor di Sulawesi Barat tak hanya berdampak pada sektor produksi, tetapi juga mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui aktivitas ekonomi yang tumbuh di daerah.

“Kita berharap investasi ini dapat memberikan multiplier effect bagi daerah, termasuk menambah PAD melalui pajak, retribusi, dan kegiatan ekonomi yang muncul di sekitarnya. Ini penting agar pembangunan daerah bisa terus berkelanjutan,” tutur Salim S Mengga.

“Kami akan memastikan semua proses berjalan transparan, terarah, dan melibatkan masyarakat lokal. Polman dan Majene akan menjadi contoh bagaimana potensi kelapa dapat diubah menjadi kekuatan ekonomi daerah,” pungkas Salim S Mengga. (*/Naf)