Kontingen Sulbar Bawa Pulang Dua Perunggu

JAWA TENGAH--Keikutsertaan Sulawesi Barat di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) XIX tahun 2025 membuahkan hasil. Dua medali prunggu diboyong atlet-atlet Sulawesi Barat di event dua tahunan tersebut.
Dua perunggu itu datang dari dua cabang olahraga; sepak takraw dan petanque. Ada pun barisan atlet sepak takraw Sulawesi Barat masing-masing diisi oleh Muh Farid Alfarizi (IAI DDI Polewali Mandar), Muhammad Fauzan (STAIN Majene), Muh. Fauzan (STAIN Majene), Taufik (Universitas Terbuka Majene), Muhammad Rajab (STIKES Bina Bangsa Majene) serta Haerul Anwar (STIKES Bina Bangsa Majene)
Sementara dari cabang olahraga pentaque dsumbangkan oleh Mujlifa (Universitas Sulawesi Barat), Yuliana (Universitas Sulawesi Barat), Nurpadila R (Universitas Tomakaka), serta Purnama (Universitas Tomakaka).
Di ajang tersebut, Sulawesi Barat mengirim 12 orang atlet dan official serta pelatih sebanyak empat orang. Kesemuanya mengikuti empat cabang olahraga yang terdiri dari enam orang putra untuk sepak takraw, empat orang putri di cabang olahraga petanque, satu orang panjat tebing serta 1 orang untuk renang.
Capaian yang ditorehkan Sulawesi Barat di atas mengulang prestasi di keikutsertaan kontingen Sulawesi Barat di POMNas tahun 2022 yang lalu. Dua medali perunggu, juga dari cabang olah raga sepak takraw dan pentaque juga jadi milik Sulawesi Barat kala itu.
Muhammad Firman Halip, sekretaris umum Badan Pembina Olahraga mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Sulawesi Barat mengapresiasi prestasi yang ditorehkan atlet-atlet Sulawesi Barat di event nasional itu. Meski tak menunjukkan adanya pengingkatan dari ajang serupa sebelum-sebelumnya, Firman menilai, ada hal positif yang dapat dipetik dari keikusertaan Sulawesi Barat di POMNas Jawa Tengah tahun 2025 ini.
"Cabor andalan tetap pada sepak takraw dan petanque. Sementara Cabor lain masih belum menunjukkan capaian optimal. Semangat atlet dan pelatih cukup tinggi meski dengan segala keterbatasan. Sementara dukungan perguruan tinggi negeri dan swasta di Sulbar mulai terjalin, meski masih terbatas," terang Muhammad Firman Halip dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/10).
Masih oleh Firman, komitmen bersama antara pemerintah provinsi, perguruan tinggi, dan BAPOMI perlu ditingkatkan, utamanya dalam hal pembinaan dan pendanaan. Pembinaan jangka panjang juga jadi hal yang mendesak untuk segera diwujudkan.
"Salah satunya dengan memperbanyak agenda latihan, try out, kompetisi tingkat regional dan nasional. Termasuk Penambahan dan pemerataan Cabor potensial yang bisa menjadi sumber medali.
Dua medali perunggu tersebut membawa Sulawesi Barat bertengger di urutan 31 papan klasemen akhir POMNas Jawa Tengah tahun 2025, event yang diikuti oleh 38 provinsi se-Indonesia.
"Selain dari pemerintah daerah, optimalisasi peran perguruan tinggi dalam mendukung mahasiswa-atlet baik secara akademik maupun non-akademik juga jadi poin yang layak untuk dinantikan," pungkas Muhammad Firman Halip. (*/Naf)