Babak Akhir Bursa Calon Sekprov

MAMUJU--Panitia Seleksi (Pansel) calon Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat telah menyerahkan hasil seleksi ke Gubernur, Suhardi Duka, Rabu (13/08). Ketua Pansel, Prof. Dr. Basri Hasanuddin yang secara langsung menyerahkan hasil seleksi calon Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat hari itu.
"Pansel telah menyerahkan hasil dari pada penilaian calon Sekda untuk Provinsi Sulawesi Barat. Sekaligus dengan semua dokumen pendukungnya, termasuk nilai dan angka-angkanya," beber Gubernur Suhardi Duka.
Seperti diketahui, serangkaian proses seleksi calon Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat itu kini menyisakan tiga nama kandidat; Junda Maulana, Farid Wajdi, dan Arianto.
Saat ditanya kapan hasil Pansel itu dikirim ke Jakarta, Suhardi Duka menegaskan, keputusan final akan segera dibuat.
"Mungkin hari ini kami akan wawancara sedikit. Mungkin saya dengan Pak Wagub sudah ambil keputusan, besok dibawa ke Jakarta yah. Lebih cepat lebih baik," ungkap Suhardi Duka.
Dengan telah diterimanya hasil seleksi, proses administrasi pengangkatan Sekda definitif Provinsi Sulbar tinggal menunggu SK Presiden untuk kemudian dilakukan pelantikan resmi.
Moralitas jadi Salah Satu Indikator
Ketua Pansel calon Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Prof. Dr. Basri Hasanuddin menggaransi proses seleksi berjalan profesional dan tanpa intervensi.
Prof. Dr. Basri Hasanuddin. (Foto/Dinas Komdigi Sulbar)
“Jadi kami sudah jalani dengan baik, lancar, tertib. Dan hasilnya tadi kami sudah saya sampaikan ke Pak Gubernur Sulbar. Saya menghadap Pak Gubernur Suhardi Duka dalam kapasitas saya sebagai ketua Pansel,” terang Basri Hasanuddin.
Ia menguraikan, proses seleksi dimulai dari pemeriksaan berkas untuk sembilan calon. Tiga diantaranya tereliminasi sehingga tersisa enam orang. Selanjutnya seleksi dilakukan di Jakarta yang kembali menyisihkan satu kandidat hingga menjadi lima orang.
“Kemudian kami seleksi akhir di Makassar lima orang, akhirnya terpilih tiga yang pantas untuk dipertimbangkan mendampingi Pak Gubernur Sulbar sebagai Sekda,” terang dia.
Selain kompetensi dan kepemimpinan, salah satu aspek yang jadi alat ukur Pansel adalah aspek moralitas. Kata Basri, semua kandidat menjalani wawancara secara mendalam.
“Tentu saja karena ini Sekda itu jabatan tertinggi sipil di Pemprov Sulbar. Kriterianya ke kompetensinya, kepemimpinannya, moralnya juga. Diwawancarai segala macam yah," kata mantan Rektor Universitas Hasanuddin itu.
Akhirnya, siapa dari tiga nama di atas yang berhak untuk 'DC 6' ada di tangan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat.
“Dia yang paling berhak menentukan siapa yang bisa mendampingi beliau. Jadi begitu hasilnya ya. Ini pansel itu kami juga ini orang-orang yang profesional semua, kami independen, menjaga kompetensi juga kami masing-masing, kami tidak mau diintervensi juga. Dan itulah hasilnya,” Prof. Dr. Basri Hasanuddin menutup. (*/Naf)