MAMUJU--Sebagai bentuk mitigasi dampak bencana alam di Sulawesi Barat, IMV Corporation Jepang berencana memasang alat deteksi bencana. Untuk tahap awal, akan ada tiga titik vital tempat dipasangnya alat tersebut.

Hal itu terungkap saat Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Mayjen (Purn) Salim S Mengga menerima kunjungan IMV Corporation Jepang di Rumah Jabatannya, Senin (28/07). 

"Sebenarnya yang dia tawarkan ke kita itu ada semacam seismograf, peringatan dini untuk mengetahui tingkat ancaman bila terjadi bencana. Misalnya tsunami, gunung meletus. Sehingga kita bisa siap lebih dini," beber Salim usai pertemuan.

Sebagai langkah awal, teknologi ini akan dipasang secara hibah di tiga lokasi strategis. Tiga yang dimaksud masing-masing kantor gubernur, rumah sakit, dan pembangkit listrik PLN.

"Jadi kita sarankan, pertama di kantor gubernur Sulbar, rumah sakit, dan pembangkit listrik PLN. Sebab ini yang vital untuk pelayanan masyarakat," ungkap dia.

Menurut Salim, IMV Corporation bersedia memasang alat tersebut secara cuma-cuma. Hibah sebagai bentuk uji coba. 

"Iya, hibah dulu walaupun saya tahu juga ini bisnis. Jadi dia berikan dulu kita sampel untuk merasakan kegunaannya. Kalau memang kita merasa kegunaannya ini cukup vital, mungkin dia akan tingkatkan selanjutnya," tuturnya.

Salim menjelaskan, penggunaan alat itu akan menjadi bagian dari upaya mitigasi bencana di Sulawesi Barat. Termasuk penataan rumah-rumah di wilayah pesisir serta standar bangunan tahan gempa di masa mendatang.

"Ke depan mungkin pada tindak lanjut berikutnya bahwa konstruksi bangunan itu harus diciptakan tahan gempa," ujarnya.

Alat itu dirancang untuk memberi peringatan dini, dalam hitungan detik sebelum dampak bencana terasa. Bahkan, kata Salim, uji coba sederhana yang dilakukan menunjukkan respons cepat dari sistem.

"Ada monitornya nanti. Tadi dia coba tadi di sini kita ketuk meja aja, muncul di layar," pungkas Salim S Mengga. (*/Naf)