KAHMI Mesti Ambil Peran Vital di Pemilihan Serentak

MAMUJU--"Eksistensi dan peran KAHMI dalam pembangunan daerah mesti terlihat secara nyata. Merumuskan berbagai macam program untuk menunjukkan eksistensi sekaligus sebagai kotribusi nyata bagi proses pembangunan di Sulawesi Barat,". Hal itu disampaikan Sekjen Majelis Nasional (MN) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Syamsul Qomar.
Saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-III Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sulawesi Barat, Sabtu (14/09), Syamsul juga membeberkan sejumlah poin yang mesti dilakukan oleh kepengurusan MW KAHMI periode 2024-2029. Mulai dari menyusun program kerja yang sifatnya reguler, program taktis dimana KAHMI wajib hadir jika misalnya terjadi bencana alam.
"Ada juga program yang sifatnya strategis. Misalnya kegiatan-kegiatan yang pada prinsipnya mampu mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat, melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah, dengan organisasi lain. KAHMI pun haris mampu mengembangkan program yang paradigmatis, menyusun rencana pembangunan di Sulbar. Merumuskan konsepsi pembangunan yang dapat diimplementasikan, yang bisa dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk aspirasi dari KAHMI," urai Syamsul di hadapan tamu undangan yang sempat hadir pada pembukaan Muswil ke-III MW KAHMI Sulawesi Barat.
Pada agenda yang digelar di aula hotel Aflah Mamuju itu, Syamsul Qomar pun memberi atensi khusus pada momentum pelaksanaan Pemilihan serentak tahun 2024 ini. KAHMI, kata dia, mesti mengambil peran, ikut terlibat dalam proses pemilihan pemimin pemimpin daerah.
Sebagai sebuah momentum yang sering diistilahkan sebagai 'pesta demokrasi', KAHMI idealnya ikut dalam peta utama percaturan politik di Pemilihan serentak tahun 2024. Sekaligus memberi kontribusi pada terwujudnya Pemilihan serentak yang berlangsung aman, damai dan riang gembira.
Dua Calon Presidium MW KAHMI Sulbar, Irwan SP Pababari dan Syamsul Samad. (Foto/Manaf Harmay)
"Apalagi di hampir semua calon yang ada, dukungan dari calon presidium ini tersebar di semua kepentingan politik. Rasanya di Sulbar ini tersebar juga kader KAHMI di berbagai Parpol. Itu semua kalau tidak disikapi dengan bijaksana, bisa jadi perseteruan yang bersifat laten. Tapi kalau dimaknai sebagai kontestasi politik yang ada waktunya, ada masanya, maka setelah kontestasi itu selesai, semua akan kembali berjalan dengan damai, dengan riang gembira," harap Syamsul Qomar.
Pisang dan Sukun, Jangan Sampai Bernasib Seperti Jahe Merah dan Porang
Sementara itu, koordinator presidium MW KAHMI Sulawesi Barat periode 2019-2024, Jamil Barambangi memberi penegasan soal kesiapan KAHMI maupun kader-kader HMI untuk berkontribusi bagi daerah. Salah satu isu yang mendapat banyak perhatian, menurut Jamil, adalah tentang kebijakan pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam hal maksimalisasi produksi pisang dan sukun.
Menurut Jamil, kedua komuditas itu punya nilai ekonomis yang tinggi, sekaligus memberi garansi terhadap keberlangsungan alam dan pelestarian lingkungan hidup di Sulawesi Barat. Sesuatu yang di mata Jamil, sayang jika tak di manage dengan baik.
"Jangan sampai terjadi seperti kasus porang dan jahe merah beberapa tahun yang lalu. Ternyata bibitnya laku, pupuk laku. Setelah itu mereka sudah untung, petani yang mati konyol. Bertumpuklah itu porang, jahe merah dimana-mana. Saya kira pisang dan sukun ini mesti dimanage dengan baik untuk bisa memberi kontribusi positif bagi publik," ungkap Jamil Barambangi.
KAHMI dan kader-kader HMI, masih oleh Jamil, punya kemampuan untuk memberi kontribusi kepada pemerintah untuk ragam kebijakan yang dilahirkan. Dengan semakin kompleksnya tantangan di masa mendatang, KAHMI maupun kader-kader HMI bakal tetap membuktikan eksistensinya, menebar manfaat bagi seluruh komponen masyarakat di Sulawesi Barat.
(Foto/Manaf Harmay)
"Bagus programnya. Hanya jika tidak dimanage dengan baik. Apalagi masa jabatan Pj ini kan tidak lebih dari setahun. Bagus kalau misalnya program ini dilanjutkan oleh kepala daerah defenitif selanjutnya. Bagaimana jika tidak ?. KAHMI siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk menjawab banyak tantangan di masa mendatang. Saya optimis, eksistensi KAHMI bisa dirasakan manfaatnya bagi seluruh komponen masyarakat di Sulbar, bukan hanya bagi internal HMI saja," pungkas Jamil Barambangi.
Empat Poin Harapan Pj Gubernur Sulbar
Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Barat, Herdin Ismail didaulat oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk mewakili Pj Gubernur, Bahtiar Baharuddin di momentum Muswil ke-III MW KAHMI Sulawesi Barat hari itu. Dalam sambutan Bahtiar yang dibacakan oleh Herdin, pemerintah Provinsi Sulawesi Barat memandang momentum Muswil ke-III MW KAHMI Sulawesi Barat tersebut memiliki arti yang sangat penting.
"Bukan hanya sebagai ajang konsolidasi organisasi, tetapi juga sebagai momentum strategis dalam merumuskan program-program yang akan membawa KAHMI Sulawesi Barat menjadi lebih baik di masa depan. Peran KAHMI sebagai kelompok intelektual muslim sangat vital, terutama dalam menyikapi berbagai dinamika kebangsaan dan kedaerahan yang kita hadapi saat ini," kata Bahtiar Baharuddin dalam sambutannya.
Ada empat poin utama yang dijadikan harapan pemerintah daerah kepada MW KAHMI Sulawesi Barat. Pertama, Muswil MW KAHMI Sulawesi Barat dapat menghasilkan kepemimpinan baru yang solid, berintegritas, dan memiliki visi yang jelas dalam membawa KAHMI Sulawesi Barat semakin maju. Kepemimpinan yang mampu merangkul seluruh elemen organisasi, baik senior maupun generasi muda, serta memiliki komitmen kuat dalam menjalankan misi-misi KAHMI di berbagai bidang.
Muswil ke-III MW KAHMI Sulbar. (Foto/Manaf Harmay)
Kedua, pelaksanan Muswil MW KAHMI Sulawesi Barat dapat menjadi momentum untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antara KAHMI dengan pemerintah daerah serta berbagai elemen masyarakat. Dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan, kontribusi KAHMI sebagai wadah intelektual Muslim sangat diperlukan, khususnya dalam hal memberikan gagasan dan solusi strategis bagi pembangunan Sulawesi Barat yang lebih adil dan merata.
KAHMI pun diharapkan untuk terus memperkuat soliditas internal dan menjaga semangat persatuan. Sebagai organisasi besar yang memiliki sejarah panjang dalam mencetak kader-kader pemimpin bangsa, KAHMI harus tetap menjadi contoh dalam menjaga harmoni, toleransi, dan semangat kebangsaan.
"KAHMI dapat turut serta memberikan edukasi politik yang baik kepada masyarakat. Sebagai organisasi yang memiliki jaringan luas dan dihormati, KAHMI dapat berperan aktif dalam mendorong partisipasi masyarakat dalam Pilkada, sekaligus mengajak mereka untuk memilih secara cerdas, berdasarkan integritas dan kapasitas calon, bukan karena faktor lain yang dapat merusak demokrasi," pungkas Bahtiar Baharuddin dalam sambutannya yang dibacakan oleh Herdin Ismail.
Herdin Ismail. (Foto/Istimewa)
Momentum Muswil ke-III MW KAHMI Sulawesi Barat tersebut juga jadi momentum pemilihan presidium MW KAHMI Sulawesi Barat periode 2024-2029. Setidaknya telah ada 10 calon Presidium KAHMI Sulawesi Barat yang bakal bertarung di arena Muswil.
Ketua panitia Muswil ke-III MW KAHMI Sulawesi Barat, Awaluddin Abdullah menyebut, momentum Muswil juga dijadikan ajang reuni di antara alumni HMI. Sejumlah item kegiatan pun telah disiapkan di dua hari pelaksanaan Muswil.
"Akan ada dialog publik, jalan sehat, serta sejumlah agenda sosial lainnya. Salah satunya akan ada pembangian paket Sembako kepada masyarakat yang membutuhkan," begitu kata Awaluddin Abdullah. (*/Naf)