"Jika Pemilih Pemula Tergiur Politik Uang, Maka Kehancuran Bangsa di Depan Mata"

POLMAN--Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Barat menggelar sosialisasi pendidikan budaya politik bagi pemilih pemula, Kamis (26/10). Kegiatan yang dipusatkan di salah satu hotel di kecamatan Wonomulyo, Polam itu dihadiri oleh ratusan pemilih pemula terdiri dari anak siswa sekolah dan juga kalangan mahasiswa.
Ketua Komisi I DPRD Sulawesi Barat, Syamsul Samad, Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sulawesi Barat serta Plt Kepala Kesbangpol Sulawesi Barat pun menghadiri agenda tersebut.
Plt Kepala Kesbangpol Sulawesi Barat, Muhammad Yusuf Tahir menguraikan, kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kepada para pemilih pemula tentang apa dan bagaimana urgensi berpartisipasi di momentum politik Pemilu atau pun Pilkada.
"Selain itu, kami pun berharap para pemilih pemula ini dapat menjadi pemilih yang cerdas, sadar dalam menggunakan hak pilihnya. Mempunyai kemandirian serta tanggung jawab personal dan profesional dalam rangka menghadapi penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 mendatang," urai Muhammad Yusuf Tahir.
Sementara itu, Syamsul Samad juga menitip harapan kepada para pemilih pemula agar menjadikan memastikan diri untuk terlibat dalam setiap pelaksanaan pesta demokrasi. Memilih satu figur, kata Syamsul, adalah hak bagi setiap warga megara yang telah memenuhi syarat. Catatannya, menggunakan hak yang dimaksud mesti dibarengi dengan sederet kriteria.
"Sehingga dapat memilih wakil rakyat yang sesuai dengan keinginan. Bukan didasari politik uang. Sebab, ketika pemilih pemula terjerumus dengan praktek politik uang, maka kehancuran bangsa kita telah ada di depan mata," begitu kata Syamsul Samad. (ADV)