Kebakaran Mamuju

Api Mengamuk, Warga (Justru) Berkerumun

Wacana.info
Kebakaran Hebat di Simbung, Simboro, Kabupaten Mamuju Tampak dari Udara. (Foto/Idham Bitong)

MAMUJU--"Jangan dulu telponka ee. Sementara live kebakaran ini," ucap salah seorang pemuda berambut ikal sambil berlari menembus keramaian di jalan Jenderal Sudirman malam itu. Tak jauh dari sana, tampak dua orang perempuan muda, berhijab yang hanya bisa terisak. Keduanya terlihat saling meratapi nasib. 

"Pak, pulang ki cepat pak ee. Sini ki, habis mobil di bengkel terbakar. Sini ki kasian ee," keluh salah seorang perempuan itu, sambil menangis tentunya. 

Kamis (17/08) nyaris tengah malam, kebakaran besar terjadi di Simbuang, Kelurahan Simboro, Mamuju. Deretan bangunan semi permanen yang ada di jalan Soekarno Hatta, persis di sisi SPBU Simbuang itu ludes dilalap si jago merah.

Keadaan kian memburuk lantaran bangun yang berjajar rapi di sebelah SPBU tersebut kebanyakan terbuat dari bahan yang mudah terbakar. Belum lagi sebagian besar juga merupakan penjual BBM eceran, tabung elpiji, bengkel, serta kios bahan campuran. Kondisi tersebut jelas bukin api dengan cepat menghanguskan seluruh bangunan. Jilatan api terlihat bahkan hingga dari jarak yang cukup jauh. 

Mirip-mirip dengan kecepatan api yang dengan segera meluluhlantakkan deretan bangunan tersebut, ratusan atau bahakn mungkin ribuan orang pun juga dengan sedemikian cepatnya langsung berkerumun di sekitar lokasi kebakaran. 

Sejumlah Warga Memadati Lokasi Kebakaran. (Foto/Manaf Harmay)

Jalan Jenderal Sudirman malam itu tampak begitu sesak. Petugas kepolisian sampai kewalahan mengatur arus kendaraan dari warga yang entah karena kepentingan apa sampai begitu antusias ingin lebih dekat dengan lokasi kebakaran.

Padahal armada pemadam kebakaran cukup disibukkan dengan musibah tersebut. Tampak beberapa kali mobil pemadam kebakaran lalu lalang. Sirine pemadam kebakaran membelah kerumunan warga demi tugas utama; pantang pulang sebelum padam.

Kebakaran Bukan Tontonan

Terhitung sebanyak lima armada pemadam kebakaran Kabupaten Mamuju turun berjibaku untuk menjinakkan api. Terdiri dari empat mobil armada penembak plus satu mobil tangki suplai. Seluruh personil pemadam kebakaran Mamuju yang berjumlah 50 lebih diterjunkan ke lokasi.

Itu belum terhitung bala bantuan dari berbagai pihak. Seperti mobil tangki air dari PUPR, KMP dan Bosowa, serta water canon dari Polda Sulawesi Barat.

Kabid Pemadam kebakaran, Dinas Satpol PP dan Pemadan Kebakaran Kabupaten Mamuju, H Randy mengungkapkan, butuh waktu satu hingga dua jam bagi pemadam kebakaran untuk mengendalikan amukan si jago merah. Petuga pemadam yang sedang jaga maupun yang lepas jaga, semua diterjunkan.

"Semuanya kami turunkan. Ada sekitar 50 orang. Semua bekerja memadamkan api," ucap H Randy kepada WACANA.Info.

Berbagai kendala jelas jadi sesutu yang cukup menghalangi para petugas pemadam kebakaran dalam bekerja. Terlalu banyak komando di lokasi kejadian salah satunya. 

Kabid Pemadam kebakaran, Dinas Satpol PP dan Pemadan Kebakaran Kabupaten Mamuju, H Randy. (Foto/Manaf Harmay)

"Termasuk kendalanya kita itu akses jalan yang digunakan oleh petugas kami. Mobil pemadam kami yang lalu lalang itu cukup terhalang oleh kerumuman warga yang tak jelas punya kepentingan apa memadati lokasi kejadian. Ingat, kebakaran ini bukan tontonan," keluh pria yang kini berstatus inspektur muda pemadam kebakaran itu.

Menurut dia, begitu menerima laporan, petugas pemadam kebakaran langsung meresponnya dengan terlebih dahulu menerjunkan dua unit armada pemadam kebakaran. Hal pertama yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran begitu tiba di lokasi, kata H Randy yakni dengan melokalisir kobaran api, memotong kobaran api agak tak menyebar terlalu jauh.

"Nah, terkadang masyarakat tak paham itu. Sering kami dianggap tak serius dalam memadamkan kobaran api. Padahal yang kami lakukan itu yah memang seperti itu, kita memotong kobaran apinya supaya tidak merembes terlalu jauh. Apalagi tadiu malam kondisi angin itu cukup kencang," urai aH Randy.

Ditanya tentang penyebab terjadinya kebakaran, H Randy belum bisa berkomentar banyak.

"Dugaan pasti banyak. Apalagi di sana ada banyak penjual BBM eceran, termasuk tabung elpiji. Tapi kami sama sekali belum bisa mengungkap terkait penyebab terjadinya kebakaran. Kita tunggu saja hasil penyelidikan dari pihak berwajib," pungkas H Randy.

Satu Luka Berat, Satu Luka Ringan

Kebakaran hebat yang terjadi tepat di momentum HUT kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 itu bikin 30 KK kehilangan tempat tinggal. Tak hanya itu, dua orang diketahui turut menjadi korban luka.

Kepala Pelaksanan BPBD Kabupaten Mamuju, Muh Taslim Sukirno dalam keterannya menyebut, dua orang yang menderita luka itu terdiri dari satu luka ringan, satu luka berat. Beruntug, kejadian itu tak sampai menelan korban jiwa.

"Korban pengungsi berjumlah 30 KK. Terdiri dari 124 jiwa yang masing-masing 57 anak-anak, delapan balita, lansia sebanyak tiga orang. Kesemuanya kini sudah ada di tenda pengungsian," kata Taslim.

Kondisi Pengungsi yang Berada di Tenda Pengungsian. (Foto/BPBD Mamuju)

Saat ini, ragam bantuan dari berbagai pihak mulai berdatangan. Menurut Taslim, pakaian serta makanan siap saji jadi hal yang paling urgen bagi para pengungsi. 

SPBU Simbuang Tetap Beroperasi

Kebakaran yang terjadi persisi di sisi SPBU Simbuang tersebut jelas bikin kepanikan yang luar biasa. Betapa tidak, risiko kebakaran yang jauh lebih hebat jelas jadi ancaman yang nyata akibat kejadian itu.

Saat kejadian, sejumlah kendaraan yang ada di SPBU Simbuang langsung bergerak, meninggalkan lokasi untuk menghindari hal yang tak diinginkan. Pasca kejadian, berjam-jam lamanya operasional SPBU Simbuang sempat terhenti.

"Tapi siang ini, kami sudah buka. Operasional SPBU berjalan seperti biasanya," beber pengelola SPBU Simbuang, Muh Fadry Syam.

Kobaran api yang begitu besar memang nyaris ikut menjilat SPBU Simbuang. Kata Fadry, beruntung, karena kerja keras pemadan kebakaran dan dibantu oleh berbagai pihak lainnya, tak ada fasilitas SPBU Simbuang yang terdampak.

"Tidak ada fasilitas SPBU yang terdampak. Jadi, operasional SPBU bisa berjalan seperti biasanya. Kami garansi, publik dapat memanfaatkan SPBU seperti biasa," begitu kata Muh fadry Syam. (Naf/A)