Pemprov Sulbar Mulai Bicarakan Anggaran Pelaksanaan Pilkada

Wacana.info
Rapat Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Perkembangan Politik di Daerah Tahun 2022. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Jika tak ada aral melintang, Provinsi Sulawesi Barat bakal menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) di tahun 2024. Merujuk pada kesepakatan pemerintah dan penyelenggara, pemungutan suara Pemilukada Sulawesi Barat akan jatuh pada hari Rabu, 27 November 2024.

Oleh karena anggaran pelaksanaan Pemilukada dibebankan ke APBD, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat wajib untuk menyediakan ruang bagi keberlangsungan tahap demi tahap pelaksanaan Pemilukada tahun 2024. Herdin Ismail, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Barat mengatakan, ketersediaan anggaran untuk kesuksesan Pemilukada Sulawesi Barat mulai dibincang di internal pemerintah daerah.

Ditemui usai rapat pemantauan, evaluasi dan pelaporan perkembangan politik di daerah Tahun 2022, Herdin menguraikan, anggaran pelaksanaan Pemilukada itu sudah harus final setahun sebelum hari 'H'.

"Kita sudah mulai membicarakannya secara serius. Tentunya melalui TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah). Dan biasanya itu akan dibicarakan dengan tim teknis. Kalau kami ini, begitu sudah ada NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah), kami melakukan verifikasi persyaratan kemudian anggaran itu dicairkan," ucap Herdin Ismail, Jumat (4/03).

Sebelumnya diberitakan, Direktur Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (P2KD), Ditjen Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, Horas Maurits Panjaitan menyebut, pendanaan kegiatan pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali kota bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 
Bagi pemerintah daerah yang bakal melaksanakan Pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024 dapat menyiapkan dana cadangan yang dikuatkan lewat Peraturan Kepala Daerah (Perkada) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Kepala Badan Kesbangpol Sulbar, Herdin Ismail. (Foto/Istimewa)

"Khusus untuk Pilkada serentak tentunya nanti lewat mekanisme membentuk dana cadangan. Ketika tahapan pelaksanaan Pilkada dimulai, maka dianggarkan dalam bentuk hibah. Syarat untuk bisa mencairkan dana hibah wajib untuk disepakati lewat penandatanganan NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah)," begitu kata Horas Maurits Panjaitan seperto dikutip dari rilis Puspen, Kementerian Dalam Negeri.

Kunci Sukses Pemilu dan Pemilihan; Integritas, Kolaborasi dan Kesadaran Bersama

Beberapa potensi masalah pada pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan tahun 2024 mulai terpetakan. Semuanya berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Pemilu 2019 dan Pemilihan di tahun 2020 yang lalu.

Beberapa potensi masalah yang terkuak di forum rapat pemantauan, evaluasi dan pelaporan perkembangan politik di daerah tahun 2022 yang diinisasi Badan Kesbangpol Sulawesi Barat diantaranya, data pemilih, pengadaan dan distribusi logistik, netralitas ASN dan penyelenggara, serta berbagai potensi persoalan lainnya.

"Alhamdulillah kami sudah bekerjasama dengan Disdukcapil untuk terus memperbaiki daftar pemilih dengan melakukan pemutakhiran data penduduk. Untuk daftar pemilih, kami menyediakan ruang bagi masyarakat untuki terlibat aktif memastikan yang bersangkutan telah terdaftar dalam daftar pemilih. Bisa diakses di lindungihakmu.kpu.go.id. Sistem ini sudah konek Sidalih. Kami juga melakukan rekap tiap bulannya lewat Daftar Pemilih Berkelanjutan," urai Ketua KPU Sulawesi Barat, Rustang yang didaulat jadi pemateri pada kegiatan itu.

Bagi Herdin, kesuksesan pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan serentak tahun 2024 hanya dapat terwujud jika pemerintah, penyelenggara, peserta termasuk masyarakat senantiasa menjaga integritasnya. Kolaborasi dan sinergi dari berbagai elemen masyarakat juga jadi poin utama dalam mewujudkan pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan yang adil dan demokratis.

"Saya kira memang diperlukan kondusivitas daerah kita ini menuju Pemilu dan Pemilhan tahun 2024 yang adil dan demokratis tersebut. Tapi ini harus ditopang oleh seluruh komponen, artinya semua harus berkolaborasi. Tanpa adanya itu, kesadaran untuk berkolaborasi dan integritas dalam diri seluruh komponen itu, niscaya apa yang menjadi harapan kita tidak akan bisa kita dapatkan. Integritas, kolaborasi dan kesadaran bersama dan kunci utama kesuksesan Pemilu dan Pemilihan itu sendiri," tutup Herdin Ismail. (ADV)