Gus Dur dan Umat Hindu di Bali
MAMUJU--KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur punya kesan sangat baik bagi warga Bali, khususnya umat Hindu. Sebab, Gus Dur dinilai sebagai sosok yang giat menjalin "humanisme". Bahkan setiap pergi ke Bali, Gus Dur lebih senang "main" ke puri, pura, ashram, dan menemui tokoh-tokoh Hindu.
Pengurus NU Bali Gus Ainun Ni'am mengatakan, di Bali Gus Dur tidak hanya dikenal oleh kalangan Muslim. "Karena Gus Dur justru lebih akrab bersama krama (masyarakat) Hindu," kata dia saat Haul Gus Dur Haul yang dipimpin Ida Rsi Putra Manuaba di Ashram Gandhi Puri Denpasar, 7 Januari 2020 yang lalu.
"Hal itu membingungkan Muslim di Bali, khususnya warga NU. Abah Yai (KH. Noor Hadi) sempat protes: Gus, kenapa kok tidak main ke kantor NU, tidak main ke masjid? Gus Dur malah mainnya ke Puri, Pura, Ashram dan beberapa tokoh Hindu," ujar Gus Ainun seperti dikutip dari aswajadewata.com.
Ternyata, Gus Dur pergi ke Puri dan beberapa tokoh Hindu itu bertujuan membangun ikatan persaudaraan sesama anak bangsa tanpa melihat suku, agama, ras/etnis, dan antargolongan/strata. "Secara tidak langsung, beliau menitipkan kita semua. Gus Dur menitipkan umat Islam di Bali kepada para raja dan tokoh Hindu di Bali agar menjaga Muslim di Bali," katanya.
Akhirnya, keakraban Gus Dur dengan umat Hindu di Bali itu "berlanjut" setelah cucu KH Hasyim Asyari itu wafat pada 30 Desember 2009. "Ketika teman-teman Ansor mengadakan kegiatan, krama Hindu selalu membantu untuk memasang bendera NU, karena ingat sama Gus Dur," katanya.
Bahkan, pusat agama Hindu, Ashram Gandhi Puri, di Kabupaten Klungkung, memiliki sebuah ruangan kecil yang diberi nama Gus Dur Bhavan. Ruangan itu menyimpan barang-barang milik Gus Dur yang tertinggal seperti dua buah baju, celana panjang hitam, peci, tongkat, foto, kursi yang biasa dipakai untuk duduk.
Ketua FKUB Bali, Ida Bagus Gede Wiyana berkata, Gus Dur meninggalkan banyak pesan yang layak diteladani oleh masyarakat seluruh dunia. Salah satunya adalah rasa toleransi dan pesan kemanusiaan.
"Pesan Gus Dur yang saya ingat adalah lakukanlah kebajikan. Niscaya, orang tak akan pernah bertanya latar belakang agama, suku dan ras kita," kata Ida Bagus Gede Wiyana.
Gus Dur dikenal sebagai tokoh yang giat menjalin "humanisme" seperti dipraktikan Banser menjaga gereja, atau Banser-Pecalang mengamankan Nyepi. "Indonesia ada hingga sekarang karena keberagaman," kata Gus Dur.