Ziarah ke Makam Waliyullah, Ahmad Multazam: Memotivasi Diri, Berharap Keberkahan

Wacana.info
Berziarah ke Makam KH Muhammad Saleh di Pambusuang. (Foto/Facebook LDNU Sulbar)

MAMUJU--"Agar supaya mereka memahami apa konteks ajaran para ulama-ulama kita, baik itu ajaran dari segi syariat maupun ajaran-ajaran agama Islam yang sifatnya hakikat,". Hal itu disampaikan pimpinan majelis dzikir Attahiriyah Imam Lapeo, KM Ahmad Multazam.

Ratusan umat muslim dari berbagaidaerah berkesempatan berziarah ke sejumlah makam Waliyullah yang ada di Sulawesi Barat. Agenda yang digelar selama dua hari itu mengambil titik mula di makam KH Muhammad Thahir 'Imam Lapeo' di Kecamatan Campalagian.

Jamaah Mengikuti Dzikir di Masjid KH Muhammad Thahir Imam Lapeo. (Foto/Istimewa)

"Memperkenalkan kepada jamaah, memperkenalkan kepada umat bahwa ada banyak ulama-ulama yang ada di Sulawesi Barat. Mereka (jamaah) diantar langsung berziarah ke makam memperkenalkan sejarah kehidupan sekaligus menjelaskan ajaran ajaran serta amaliah khusus para wali-wali Allah. Para jamaah pun dapat melihat langsung melakukan napak tilas dari sejarah sejarah yang mungkin selama ini hanya mereka dengar," sambung KM Ahmad Multazam kepada WACANA.Info, Minggu (13/02).

Selain berziarah ke makam Imam Lapeo, agenda yang juga diikuti oleh sejumlah pengurus Lembaga Sakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Sulawesi Barat itu juga berkunjung ke makam sejumlah Waliyullah di Tanah Mandar lainnya. Mulai dari makam KH Muhammad Saleh 'AGH Saleh' di Pambusuang, berlanjut ke makam Prof. Dr. KH Sahabuddin, serta makam Syekh Abdul Mannan di Majene.

Berziarah ke Makam Waliyullah di Tanah Mandar. (Foto/Ibnu Abadi)

"Bisa menjadi sumber motivasi untuk tabarruk atau mendapatkan keberkahan. Ziarah dengan tujuan ini disunahkan dengan mengunjungi makam orang-orang yang dikenal baik pada waktu hidupnya," demikian KM Ahmad Multazam, cucu KH Muhammad Thahir Imam Lapeo itu. (*/Naf)