Diare dan ISPA, Momok Menakutkan di Tenda Pengungsian

MAMUJU--Musibah gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Mamuju dan Majene memang telah berlalu sejak sebulan lebih. Kendati begitu, masih saja ada warga yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.
Sudah sejak sebegitu lamanya di tenda pengungsian bikin persoalan kesehatan bagi oara pengsi jadi satu masalah tersendiri. Belakangan diketahui, buruknya instrumen penunjang kesehatan di tenda-tenda pengungsian itu berefek pada kian meningkatnya kasus gangguan kesehatan yang dialami oleh para pengungsi.
"Dari apa yang menjadi catatan kami, kasus ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) dan diare sudah mulai meningkat," ungkap Kabid Kesmas, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Dr. Ikhwan, Rabu (3/03).
Buruknya instrumen penunjang kesehatan yang dimaksud, sambung Dr. Ikhwan, seperti sanitasi yang tak ideal. Termasuk pasokan air bersih yang mulai berkurang. Belum lagi kebersihan di pengungsian yang faktanya tak lagi terjamin.
"Jujur, kita kehabisan Insektisida untuk menyemprot sampah di pengungsian. Belum lagi sanitasi yang buruk di pengungsian. Kantong sampah pun sepertinya sudah habis untuk didrop ke pengungsian," sambung dia.
Berkaca dari hal tersebut, Dr. Ikhwan berharap sosialisasi kepada pengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing dilakukan secara massif. Dengan catatat, tanpa mengurangi kewaspadaan bagi tiap-tiap warga yang memilih kembali ke rumah masing-masing.
"Makanya sosialisasi kepada masyarakat untuk bisa kembali ke rumahnya perlu untuk dimaksimalkan," tutup Dr. Ikhwan. (Naf/B)