Tentang Sembilan Warga Binaan Rutan Mamuju yang Sempat Kabur Saat Gempa Bumi
![Wacana.info](https://wacana.info/foto_berita/3100_warga_binaan.jpg)
MAMUJU--Musibah gempa bumi berskala M 6,2 yang terjadi pada 15 Januari 2021 yang lalu jelas telah bikin panik sebagian besar warga yang ada di Kabupaten Mamuju dan Majene. Kepanikan yang tak kalah luar biasanya juga dialami oleh para warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Mamuju.
Saking paniknya, sembilan warga binaan diketahui sempat kabur dari Rutan saat musibah tang terjadi pada dini hari itu terjadi. Kepala Rutan Kelas IIB Mamuju, I Gusti Lanang mengungkapkan, mereka yang sempat melarikan diri tersebut bukan ingin memanfaatkan keadaan.
Kata dia, sembilan warga binaan tersebut sekadar ingin memastikan keselamatan sanak family-nya masing-masing. Makanya mereka sempat kabur di tengah kepanikan akibat musibah dahsyat hari itu. Terlebih, sejumlah bangunan yang ada dalam Rutan Kelas IIB Mamuju mengalami kerusakan sebagai dampak dari M 6,2.
"Untuk warga binaan yang melakukan pelarian, sekarang sudah Kembali. Semua dalam keadaan aman terkendali. Sembilan orang tersebut ingin melihat dan mengamankan keluarganya masing-masing. Setelah ditempatkan di pengungsian, mereka kembali lagi ke Rutan," tutur I Gusti Lanang, Jumat (12/02).
Dari penjelasan I Gusti Lanang, saat bempa bumi terjadi, regu pengamanan langsung sigap mengamankan para warga binaan ke tempat yang lebih aman; lapangan.
"Adapun korban yakni petugas sebanyak dua orang cedera ringan. Dari warga binaan satu orang cedera serius (tangan patah) akibat tertimpa tembol kamar," sambung dia.
Adapun kerusakan yang terjadi pada bagunanya Rutan Kelas IIB Mamuju diantaranya tembok branggang kiri kanan dan belakang roboh. Satu kamar rusak parah.
"Serta terjadi retakan di setiap tembok kamar dan ruangan kerja staf," ujarnya.
Saat ini, pihak Rutan Kelas IIB Mamuju telah melakukan pemasangan tembok pembatas sementara menggunakan seng setinggi tiga meter. Itu dilakukan untuk memberi batas Wilayah dalam rutan dan wilayah luar Rutan.
"Selain upaya pembuatan tembok, kami juga melakukan pendekatan ke warga binaan agar tidak terjadi gangguan keamanan dan juga memberikan vitamin, makanan ekstra serta sarana tidur agar warta binaan tetap dalam kondisi fit walaupun tidur di luar kamar," pungkas I Gusti Lanang.