Pelaksanaan Program BSPS di Sulbar Disesuaikan dengan Protokol Kesehatan

Wacana.info
PPK Rumah Swadaya, SNVT Penyediaan Perumahan Sulawesi Barat, Herwan Panunju saat Memasang Peneng di Rumah Penerima Bantuan Program BSPS. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di provinsi Sulawesi Barat mengalami sedikit perubahan. Ragam item kegiatan yang ada dalam program tersebut akhirnya dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona.

PPK Rumah Swadaya, SNVT Penyediaan Perumahan Sulawesi Barat, menjelaskan, berdasarkan Juknis pelaksanaan BSPS yang diterbitkan Kementerian PUPR, ada beberapa item pelaksanaan program tersebut yang dilaksanakan, meski dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19. Tahap sosialisasi, misalnya.

"Tetap kita lakukan sosialisasi. Rembug warga juga dilaksanakan. Tapi dengan ketentuan, untuk rembug warga maksimal hanya sampai lima orang saja dengan tetap menjaga jarak, pakai masker dan sebagainya," ujar Herwan saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (22/04).

Seluruh Penerima Bantuan Dihadirkan pada Sosialisasi BSPS Tahun Lalu. (Foto/Manaf Harmay)

Sosialisasi BSPS selama ini dilaksanakan dengan menghadirkan seluruh penerima bantuan. Di tengah pandemi ini, agenda tersebut benar-benar ditiadakan. Sosialisasi, kata Herwan, hanya sampai pada level ketua kelompok penerima bantuan.

"Satu ketua kelompok itu kan biasanya membawahi 10 sampai 20 orang penerima bantuan. Nanti mereka yang lanjutkan sosialisasi itu hingga ke penerima bantuan. Seperti di Mamuju ini yang ada 350 penerima bantuan, ketua kelompoknya itu sebanyak 34 orang. Kita lakukan sosialisasi dengan tetap jaga jarak, pakai masker dan dilakukan tidak sekaligus. Kita bagi persesi, jadi shift-shift," jelasnya.

Pelaksanaan program BSPS tahun 2020 sendiri dijadwalkan bakal dilakukan dalam dua tahap. Di Sulawesi Barat, program BSPS akan menyasar 4 Ribu penerima bantuan.

"Sekarang prosesnya sebagian sudah ada yang menyelesaikan rembug warga. Ada juga yang tela selesai menentukan toko, bahkan ada yang materialnya sudah mulai masuk," pungkas Herwan Panunju. (Naf/B)