Enam Kasus Terkait Covid-19 Dinyatakan Negatif; Publik Jangan Lengah

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/Net)

MAMUJU--Gugus tugas percepatan penanganan covid-19 provinsi Sulawesi Barat merilis laporan hasil pemeriksaan laboratorium covid-19 dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar. Hasilnya, ada enam kasus dengan hasil negatif covid-19. Hal tersebut jelas jadi kabar menggembirakan saat ketegangan publik di tengah pandemi virus corona yang kian membuncah saat ini.

Dikutip dari rilis pemerintah provinsi Sulawesi Barat yang diterima WACANA.Info, Selasa (21/04), Enam kasus negatif covid-19 itu terdiri dari; pasien 04 berjenis kelamin laki-laki usia 43 tahun dari kabupaten Pasangkayu setelah dilakukan pengambilan swab control pertama tanggal 18 April 2020 dan hasil lab tertanggal 20 April 2020 dengan hasil lab negatif. Kemudian pasien 05 berjenis kelamin laki-laki usia 53 tahun dari kabupaten Mamuju setelah dilakukan pengambilan swab control pertama tanggal 14 April 2020 dan hasl lab tertanggal 20 April 2020 dengan hasil lab negatif.

Selanjutnya pasien PDP, berjenis kelaim laki-laki usia 28 tahun penduduk desa Kabubu kabupaten Mateng merupakan kontak erat pasien 03, setelah dilakukan pengambilan swab pertama pada tanggal 12 April 2020 dan swab kedua pada tanggal 13 April 2020 dengan hasil lab tertanggal 20 April 2020 dengan hasil lab negatif. 

Lalu pasien OTG berkenis kelamin perempuan usia 5 tahun penduduk desa Pontanakayyang kabupaten Mateng merupakan kontak erat pasien 07, setelah dilakukan pengambilan swab tanggal 13 April 2020 dan hasl lab tertanggal 20 April tahun 2020 dengan hasil lab negatif. Termasuk pasien OTG berjenis kelamin laki-laki usia 46 tahun dari kabupaten Majene dan merupakan kontak erat dari pasien PDP asal kab.Majene, yang pernah dirawat di RS Regional Mamuju setelah dilakukan pengambilan swab tanggal 12 April 2020 dan hasil lab tertanggal 20 April  2020 dengan hasil lab negatif.

Sementara pasien PDP berjenis kelamin laki-laki usia 28 tahun penduduk desa Tasiu kabupaten Mamuju setelah dilakukan pengambilan swab pertama tanggal 13 April 2020 dengan hasil lab tertanggal 20 April 2020 dengan hasil lab negatif. Sedangkan swab kedua yang seharusnya diambil pada tanggal 14 April 2020 tidak dapat dilakukan karena pasien meninggal.

Juru bicara gugus tugas penanganan covid-19 provinsi Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi menyebut, kabar di atas jelas menjadi angin segar bagi pemerintah dan masyarakat. Meski begitu, akan sangat fatal jika publik menjadikan kabar menggembirakan itu sebagai alasan untuk mengabaikan berbagai imbauan pemerintah dalam mencegah penyebaran virus yang menyerang saluran pernapasan ini.

"Masyarakat harus tetap menjalankan kebijakan-kebijakan atau imbauan pemerintah terkait penanganan covid-19 ini. Tetap rutin cuci tangan, jaga jarak, hindari keramaian. Social distancing atau physical distancing tidak boleh dikendorkan," terang Safaruddin yang dihubungi via WhatsApp.

Safaruddin yang juga Kadis Komunikasi Informasi, Persandian dan Statistik provinsi Sulawesi Barat itu menambahkan, vaksin untuk virus asal Wuhan, Tiongkok ini belum ditemukan. Dengan kata lain, tak ada opsi selain senantiasa mengindahkan kebijakan atau imbauan pemerintah dalam menekan penyebaran virus corona.

"Masyarakat tidak boleh kendor untuk menjalankan imbauan tersebut," pungkas Safaruddin Sanusi. (*/Naf)