Mereka yang Berburu Rekomendasi Demokrat

MAMUJU--Sejumlah figur secara bergantian mendatangi sekretariat DPD Demokrat Sulawesi Barat, Senin (20/01). Di hari terakhir proses pengembalian formulir pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati ini, beberapa nama secara bergiliran diterima oleh tim penjaringan di Demokrat Sulawesi Barat.
H Itol Syaiful Tonra yang bakal calon Bupati Majene itu jadi nama pertama yang mengembalikan formulir ke DPD Demokrat Sulawesi Barat di hari terakhir. Menyusul bakal calon Bupati Pasangkayu, H Saal yang datang setelahnya. Termasuk Harun yang bakal calon Bupati Majene yang datang mengembalikan formulir pendaftarannya di partai berlambang bintang mercy itu.
Di hari yang sama, empat bakal calon Wakil Bupati Mamuju datang sekretariat DPD Demokrat Sulawesi Barat di waktu yang nyaris bersamaan. Mulai dari Tri Zulkarnain Ahmad, lalu menyusul Muhammad Rahmat Sanusi, Mochammad Ali Chandra serta Ado Mas'ud datang mengembalikan formulir pendaftarannya. Keempatnya menyusul bakal calon Wakil Bupati Mamuju lainnya, H Damris yang mengembalikan formulir sehari sebelumnya.
Sekretaris DPC Demokrat Mamuju, Yuslifar menjelasakan, pihaknya bakal bekerja semaksimal mungkin. Tim penjaringan, sambung Yuslifar, akan bekerja secara profesional dalam melakukan penjaringan khususnya untuk konteks Pemilukada Mamuju.
Pengembalian formulir oleh para figur tersebut adalah bentuk keseriusan dari para figur-figur di atas untuk selanjutnya bakal dibahas dalam rapat pleno dan diteruskan ke DPD dan DPP Demokrat.
"Semoga apa yang menjadi semangat kita bersama, termasuk visi kita lima tahun ke depan. Ini akan menjadi catatan penting bagi kami terkait nama-nama yang sudah menegembalikan formulirnya. Persoalan siapa yang akan mendampingi (Sutinah Suhardi), nanti akan diserahkan sepenuhnya ke DPP. Kami tidak mau dianggap bahwa tim penjaringan ini disebut bermanuver," papar Yuslifar.
Tri Zulkarnain: Pilkada Mamuju 2020 Mirip Pilkada 2005
Dalam keterangan persnya, Tri Zulkarnain Ahmad mengaku menyerahkan segala proses penentuan pendamping Siti Sutinah ke mekanisme yang berlaku di partai Demokrat. Ia hanya berharap, proses penjaringannya berjalan secara kredibel dan tidak memihak kepada siapapun.
"Apapun keputusan partai Demokrat, Insya Allah akan kami terima," ujar Tri Zulkarnain Ahmad usai menyelesaikan proses administrasi pengembalian formulirnya.
Tentang sikap politik putra pendiri Tomakaka Grup, Ahmad Taufan itu jika misalnya tak dipinang Sutinah, Tri mengaku semuanya tergantung pada pola komunikasi yang terbangun antara gerbong besar yang ia bawa dengan Sutinah serta koalisi partai yang akan mengusung nanti.
Tri Zulkarnain Ahmad Kembalikan Formulir ke DPD Demokrat Sulbar. (Foto/Manaf Harmay)
"Saya pikir kalau misalnya Demokrat memutuskan bukan saya yang dipinang untuk mendampingi Ibu Sutinah, saya pikir itu bukan alasan yang besar untuk kita tidak bertahan dengan ibu Tina. Karena proses komunikasi selanjutnya antara kita dengan ibu Tina masih terjalin. Saya pikir, Pilkada ini bukan soal siapa dapat apa. Ini persoalan kesepahaman kita di visi misi untuk Mamuju yang lebih baik. Kalau misalnya di situ kita sudah sepaham, saya pikir biar bukan saya yang di posisi 02, kalau sepaham kita dalam visi misi itu," bebernya.
"Kalau orang bilang Pilkada Mamuju ini adalah kilas balik Pilkada 2015, saya justru bilang bahwa Pilkada 2020 ini adalah kilas balik Pilkada 2005. Hampir persis kejadian yang sama di 2005 ini. Cuma bedanya, kali ini gerbong Tomakaka berada di pihak Demokrat yang selama ini buat sebagian orang dianggap tidak pernah sejalan. Padahal menurut kami, Demokrat itu sahabat baik. Makanya saya tegaskan, di politik itu tidak ada istilah musuh, lawan. Yang ada adalah kominukasi, buktinya setelah komunikasi ini berjalan akhirnya kita bisa duduk bersama dengan teman-teman Demokrat," tutup Tri Zulkarnain Ahmad.
Saat Rahmat Sanusi, Mochammad Ali Chandra dan Ado Mas'ud Bergandengan Tangan
Baik Rahmat Sanusi, Chandra, maupun Ado Mas'ud secara bergantian membeberkan sikap politiknya untuk momentum Pemilukada Mamuju tahun 2020.
Dimulai dari Rahmat Sanusi yang dengan tegas mengaku bakal tetap berada di gerbong pemenangan Sutinah Suhardi meski misalnya keputusan akhirnya nanti tak berpihak ke Kepala Badan Kesbangpol provinsi Sulawesi Barat itu.
"Saya sudah katakan bahwa siapapun yang terpilih (diantara para bakal calon Wakil Bupati Mamuju), kita akan mengarah ke Tina untuk membangun Mamuju bisa lebih keren dan marasa," urai Muhammad Rahmat Sanusi di hadapan sejumlah wartawan yang sempat hadir.
Mirip-mirip dengan apa yang disampaikan Rahma Sanusi di atas, Mochammad Ali Chandra pun dengan tegas menyampaikan keputusannya untuk tetap berdiri di gerbong utama pemenangan bakal calon Bupati Mamuju, Siti Sutinah Suhardi. Pria yang sebelumnya telah mendaftar di partai Golkar sebagai bakal calon Wakil Bupati Mamuju itu mengaku punya keinginan yang besar untuk melakukan serangkaian perbaikan untuk Mamuju yang lebih baik.
Muhammad Rahmat Sanusi, Ado Mas'ud dan Mochammad Ali Chandra Usai Menyelesaikan Proses Pengembalian Formulir di DPD Demokrat Sulbar. (Foto/Manaf Harmay)
"Jelas, bahwa siapapun yang nanti akan dipilih, saya tetap menginginkan untuk berada dalam barisan dalam melakukan perbaikan-perbaikan menuju Mamuju yang lebih baik nantinya," tegas Mochammad Ali Chandra, pria yang juga Kepala Biro Kesra, Setda provinsi Sulawesi Barat itu.
Sebagai ketua DPC PDI Perjuangan Mamuju, Ado Mas'ud mengaku masih akan membicarakannya di internal partai, jika misalnya bukan namanya yang diputuskan sebagai tandem Sutinah Suhardi di Pemilukada Mamuju. Dijelaskan Ado, dirinya wajib untuk tunduk dan patuh atas apapun perintah partai dalam kontestasi menuju Pemilukada Mamuju tahun 2020.
"Saya sudah mendaftar di PDIP, di internal. Kami mendaftar sebagai calon wakil Bupati di internal. kedua, di partai Demokrat mendaftar juga sebagai calon Wakil Bupati. Karena saya ini ketua partai, tentu kita akan melaporkan ke struktur partai bahwa situasinya seperti itu (jika bukan Ado yang mendampingi Sutinah). Sebagai kader partai, saya akan tunduk dan patuh atas perintah partai. Kami di sini kan sifatnya melamar, kemudian apakah Demokrat secara internal memutuskan ke siapa, yah tentu itu akan menjadi bahan kami ke depannya," beber Ado Mas'ud yang hari itu datang bersama sejumlah pengurus PDI Perjuangan, termasuk Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat, Abdul Halim.
Hingga sore hari, dua bakal calon Bupati Majene, Aris Munandar dan Adi Syukri Tammalele juga bersamaan mengembalikan formulir pendaftarannya di sekretariat DPD Demokrat Sulawesi Barat. (*/Naf)