Kembalikan Formulir Tak Boleh Diwakilkan, Demokrat Beberkan Alasannya

MAMUJU--Terhitung mulai Kamis 16 Januari 2020, para pendaftar bakal calon Bupati dan Wakil Bupati untuk empat Pemilukada di Sulawesi Barat sudah bisa mengembalikan formulir pendaftarannya ke DPD Demokrat Sulawesi Barat. Sesuai jadwal yang sebelumnya telah ditentukan, masa pengembalian formulir itu dibatasi hingga 20 Januari 2020.
Meski begitu, Sekrertaris DPD Demokrat Sulawesi Barat, Abdul Wahab Abdy membuka opsi untuk memperpanjang masa pengembalian formulir untuk alasan tertentu.
"Misalnya kalau ada persyaratan kandidat yang belum lengkap, itu mungkin saja kita perpanjang masa pengembalian formulirnya. Tapi tetap akan kami konslultasikan terlebih dahulu ke Pak Ketua DPD (Suhardi Duka)," beber Wahab yang ditemui di sekretariat DPD Demokrat Sulawesi Barat, Kamis (16/01).
Sang bakal calon sendiri yang wajib mengembalikan formulir pendaftarannya secara langsung ke DPD Demokrat Sulawesi Barat. Lebih tegas tinimbang proses pengambilan formulir yang oleh Demokrat dibolehkan untuk didelegasikan.
Wahab punya penjelasan terkait kewajiban sang kandidat untuk secara langsung mengembalikan formulir pendaftarannya itu. Menurutnya, cara tersebut merupakan salah satu metode untuk melihat kesungguhan bakal calon untuk mengendari 'bintang mercy' di Pemilukada.
"Kita mau lihat seberapa serius mereka untuk mengenderai partai Demokrat di Pilkada. Selain itu, ada sejumlah hal yang hendak kami komunikasikan secara langsung dengan kandidat pada saat mereka mengembalikan formulirnya. Makanya, tidak bisa diwakili," terang Wahab Abdy.
Untuk informasi, ada yang beda dari mekanisme pendaftaran bakal calon Kepala Daerah yang diberlakukan partai Demokrat. Partai pemenang Pemilu 2019 di level provinsi Sulawesi Barat itu memusatkan proses pendaftaran hanya di sekretariat DPD.
Termasuk membatasi pendaftar di Pemilukada di kabupaten tertentu.
Misalnya di Pemilukada Pasangkayu, karena Demokrat sudah memplot kadernya, Musawir Az Ihsam sebagai bakal calon Wakil Bupati. Pendaftaran bakal calon Kepala Daerah di Pemilikada Pasangkayu oleh Demokrat pun hanya disediakan untuk bakal calon Bupati saja.
Pun dengan Pemilukada Mamuju. Siti Sutinah Suhardi yang hampir pasti dijagokan Demokrat sebagai bakal calon Bupati bikin slot pendaftaran di Pemilukada Mamuju tersisa untuk bakal calon Wakil Bupati saja. Sementara untuk Pemilukada Mateng dan Majene, Demokrat membuka ruang seluas-luasnya kepada figur mana pun untuk posisi bakal calon Bupati dan bakal calon Wakil Bupati.
Abdul Wahab Abdy mengatakan, lembar rekomendasi untuk empat Pemilukada di Sulawesi Barat ini kemungkinan besar baru akan diterbitkan DPP Demokrat di bulan Maret 2020. Terdekat, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu harus fokus untuk agenda kongres yang rencananya digelar Februari ini.
"Kami jamin, tidak akan ada nama lain selain yang mendaftar di kami yang nantinya akan termuat dalam rekomendasi. Misalnya, kalau ada figur yang mau lewat pintu lain, itu tidak akan mungkin keluar dalam rekomendasi. Kalau pun akan ada, maka perdebatannya pasti sengit," tegas Abdul Wahab Abdy.
Gandeng Musawir, Yaumil Tak Berani Beri Garansi
Yaumil Ambo Jiwa jadi bakal calon Bupati pertama yang mengembalikan formulir pendaftaran di sekretariat DPD Demokrat. Yaumil sang Ketua DPD Golkar Pasangkayu tersebut bertandang ke sekretariat DPD Demokrat Sulawesi Barat didampingi sejumlah pengurus partai berlambang pohon beringin itu.
Tentang kesediaannya untuk sepaket dengan figur usungan Demokrat di Pemilukada Pasangkayu; Musawir Az Ihsam, Yaumil belum bersedia menggaransinya. Ada sejumlah alasan yang menurut Yaumil wajib untuk dijadikan pertimbangan sebelum ia benar-benar haqqul yakin dalam menentukan siapa tandem yang paling pas baginya di pesta elektoral di ujung utara provinsi Sulawesi Barat ini.
"Siapa saja yang tinggi surveinya, pasti itu yang akan kita lakukan komunikasi dengan DPD Demokrat Sulbar. Sampai hari ini, kami belum ada wakil. Semuanya belum ada wakil," sebut Yaumil.
Yaumil yang kakak kandung Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Jiwa itu mengaku, komunikasinya sangat cair dengan semua figur bakal calon Wakil Bupati Pasangkayu. Termasuk dengan Musawir Az Ihsam.
"Sudah seperti saudara. Komunikasi kami lancar, kita kan satu kampung," cetus dia.
"Kita mengacu survei, saya masih di tahapan survei. Siapa tahu nanti dia (Musawir Az Ihsam) yang tinggi surveinya, pasti terjadi itu. Semua orang kan mau menang," pungkas Yaumil Ambo Jiwa. (Naf/B)