Penting, Berhati-Hatilah di Jembatan Bolong

Wacana.info
Kondisi Jembatan Bolong di Malam Hari. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Bagi siapa saja yang hendak melakukan perjalanan via jalur trans Sulawesi, khususnya di kabupaten Mamuju, hendaknya berhati-hati melewati jembatan kuning (jembatan bolong). 

Jembatan berukuran besar yang cukup legendaris karena kisah mistisnya itu rupanya masih menyimpan teror.

Ada banyak kasus kecelakaan yang terjadi di ujung jembatan bolong dari arah kota Mamuju. Kondisi jalan persis di jembatan yang letaknya di Desa Takandeang, kecamatan Tapalang, Mamuju itu jauh dari kata layak.

Lubang yang menanganga di jembatan tersebut bikin kasus kecelakaan cukup sering terjadi. Apalagi jika berkendara di malam hari.

Kondisinya kian parah lantaran tingkat penerangan di sekitar jembatan tersebut terbilang sangat minim (lampu penerangan jalan tersedia, tapi sudah tak berfungsi lagi). Kecelakaan pun jadi kasus yang sudah sering terjadi di lokasi tersebut.

Seperti yang terjadi pada Minggu (8/12) malam. Seorang pengendara motor jenis matic terpaksa merasakan kasarnya permukaan jalan. Itu setelah ia bersama kendaraannya terjatuh persis di ujung jembatan bolong.

Berutung, tak ada cidera parah yang dialami pengendara motor matic itu. Ia lantas bangkit dan memilih untuk melanjutkan perjalanannya.

"Kasihan Pak, Sudah berapa mi tadi ini orang kecelakaan di situ," beber Aminah, warga sekitar yang memilih berjualan di sekitar jembatan Bolong.

Legenda jembatan Bolong dengan ragam kisah mistisnya dulu kini memang tak lagi banyak diperbincangkan. Selain karena pemerintah telah merenovasi bangunan jembatan menjadi lebih megah sejak beberapa tahun lalu, di sekitar jembatan tersebut juga telah dipadati oleh sejumlah pedagang, ramai sudah jembatan Bolong.

Teror jembatan bolong pun kini berganti. Kondisi jalan yang terbilang buruk jadi teror yang cukup nyata yang mesti tetap diwaspadai oleh para pengguna jalan.

"Apalagi kalau malam Pak, lubangnya tidak kelihatan mi. Baru kalau habis hujan, jelas itu lubang tambah tidak dilihat. Kasihan Pak, sudah banyak orang jatuh di sini," begitu kata Aminah. (Naf/B)