Empat Pilkada di Sulbar Telan Anggaran Rp 86 Miliar Lebih

Wacana.info
Kepala Kesbangpol Sulbar, Muhammad Rahmat Sanusi. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Tahun 2020 akan jadi masa dimana empat kabupaten di Sulawesi Barat bakal menggelar Pemilukada secara serentak. Keempatnya masing-masing Majene, Mamuju, Mateng dan Pasangkayu.

Keempat Pemilukada tersebut bakal menghabiskan anggaran senilai Rp 86.500.000.000. Sumber anggarannya pun dari APBD masing-masing kabupaten.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Rahmat Sanusi dalam pemaparannya di hadapan kunjungan kerja Komite I DPD-RI di kantor Gubernur Sulawesi Barat baru-baru ini.

Jumlah anggaran di atas merupakan uang yang akan digunakan baik oleh KPU, maupun Bawaslu di kabupaten yang ber-Pemilukada di Sulawesi Barat tahun depan. Kata Rahmat, hal yang mesti diperhatian untuk suksesnya pelaksanaan Pemilukada serentak di Sulawesi Barat adalah dukungan data kependudukan yang maksimal kepada KPU.

"Itu bisa dilakukan dengan memaksimalkan koordinasi antarlembaga pemerintah dan non pemerintah di provinsi dan antar kabupaten secara berkala dalam penyelenggaraan Pemikukada di empat kabupaten di Sulbar tahun depan," terang Rahmat Sanusi yang ditemui di sela-sela aktivitasnya di Mamuju, Kamis (5/12).

"Menugaskan Dukcapil provinsi dan kabupaten untuk melakukan dukungan data kependudukan by name by address dan data jumlah penduduk yang telah memiliki e-KTP dalam rangka untuk pemutakhiran data wajib pilih yang dilaksanakan KPU untuk kepentingan Pilkada tahun depan," sambung dia.

Rahmat juga menyinggung soal besarnya anggaran pelaksanaan Pemilukada di empat kabupaten di Sulawesi Barat tahun depan. Ia berharap, publik mesti berpartisipasi aktif demi suksesnya momentum politik lima tahunan itu.

"Masyarakat juga yang akan dirugikan kalau misalnya Pilkada tahun depan ini kita tidak berhasil mensukseskannya. Sukses bukan hanya untuk urusan tingkat partisipasi pemilih saja, tapi juga sejauh mana kualitas pelaksanaan Pilkada itu sendiri. Mengingat besarnya anggaran yang digunakan, maka hal tersebut harus berbanding lurus dengan apa yang dihasilkannya. Itu harapan saya," tutup Muhammad Rahmat Sanusi. (Naf/B)