Pilkada Mamuju; Tina-Chandra Mengemuka

Wacana.info
Siti Sutinah Suhardi dan Mohammad Ali Chandra Saat Bertemu di Bandara, Jakarta. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Isu Pemilukada Mamuju kian menggelinding. Sejumlah nama terus dibincang bakal maju sebagai penantang Pemilukada yang rencananya digelar tahun 2020 mendatang.

Dalam beberapa hari terakhir, dua nama yang dibicarakan publik untuk isu Pemilukada Mamuju adalah Siti Sutinah Suhardi dan Mohammad Ali Candra Hapati Hasan. Keduanya belakangan disebut-sebut bakal sepaket untuk maju di momentum politik lima tahunan itu.

Semua bermula saat sejumlah foto yang memuat gambar Tina-Chandra berseliweran di jagad media sosial. Sesuai prediksi, publik pun ramai-ramai berasumsi putri Suhardi Duka dan putra Hapati Hasan itu bakal sepaket di Pemilukada Mamuju nanti.

Siti Sutinah Suhardi yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (9/09) menjelaskan, tak ada pembicaraan terkait pelaksanaan Pemilukada Mamuju pada pertemuannya dengan Mohammad Ali Chandra. Ia mengaku, pertemuannya itu murni sekedar silaturrahmi, tak lebih.

"Saya sudah kenal lama dengan Pak Chandra. Jadi wajar lah kalau kami bertemu. Tapi murni, kita tidak bicara pencalonan Pilkada. Kami sekedar bersilaturrahmi sambil ngobrol tentang Mamuju yang semoga jadi lebih baik," ujar Sutinah Suhardi.

Masih kata Sutinah, hingga kini, dirinya belum sekalipun berfikir tentang siapa yang pantas mendampinginya di Pemilukada Nanti. Semua masih mungkin, sebut Sutinah.

"Tetap akan kita bicara di internal keluarga kalau soal itu. Sampai sekarang, sejumlah nama memang sudah didiskusikan. Tapi memang belum satu pun yang pasti," paparnya.

Hal yang penting bagi Sutinah dalam hal menentukan sang tandem, adalah bagaimana figur tersebut punya chemisteri yang sama dalam membawa Mamuju untuk jauh lebih baik lagi. Selain tentunya sejauh mana tingkat penerimaan sang calon di tengah masyarakat.

"Penting bagi kami untuk bersama dengan figur yang punya visi yang sama untuk membangun Mamuju. Harus nyambung," begitu kata Siti Sutinah Suhardi.

Terpisah, Mohammad Ali Chandra tak menampik wacana pencalonannya di Pemilukada Mamuju. Saat ini, mantan Ketua KNPI Sulawesi Barat itu mengaku namanya memang masuk dalam deretan figur yang saat ini sedang disurvei.

"Saat ini, saya mengalir saja. Tapi memang, nama saya masuk dalam deretan figur yang saat ini disurvei," papar Mochammad Ali Chandra.

Ditanya tentang pertemuannya dengan Siti Sutinah Suhardi, Mochammad Ali Chandra menjawabnya diplomatis.

"Pertemuan itu sebenarnya tidak disengaja. Kebetulan kami bertemu di Bandara di Jakarta. Sempatlah kami berfoto. Itu murni silaturrahmi saja. Saya sudah lama kenal dengan Ibu Tina, sejak dulu," ungkap dia.

lebih lanjut, Mohammad Ali Chandra mengaku telah mengantongi restu dari politisi senior Golkar, Hamzah Hapati Hasan; sosok yang juga saudara Mohammad Ali Chandra untuk ikut bertarung di Pemilukada Mamuju.

"Oh iya, pembicaraan dengan keluarga sudah kami lakukan. Kak Anca (Hamzah Hapati Hasan) juga sudah merestui," tandas Mochammad Ali Chandra.

Pertemuan Antara SDK, Hamzah Hapati Hasan, Siti Sutinah Suhardi dan Mohammad Ali Chandra di Salah Satu Rumah Makan di Jakarta Beberapa Waktu Lalu. (Foto/Istimewa)

Bukan hanya foto yang menampilkan 'kemesraan' Tina-Chandra saja. Sebelumnya, foto pertemuan antara Suhardi Duka, Hamzah Hapati Hasan dan Mohammad Ali Chandra serta Siti Sutinah Suhardi juga sempat bikin 'ledakan besar' di tengah publik Mamuju yang memang sedang diselimuti ragam isu Pemulukada Mamuju.

Banyak yang mengartikan, deretan pertemuan tersebut adalah sinyal kuat paket Tina-Chandra bakal jadi.

Hal yang Biasa Bagi NasDem

Jauh hari sebelumnya, Partai NasDem telah memutuskan untuk kembali mengusung Ketua DPW NasDem Sulawesi Barat, Habsi Wahid untuk maju sebagai calon Bupati Mamuju. Dalam rapat DPW NasDem yang digelar beberapa waktu lalu, seluruh peserta rapat dengan bulat menyepakati sosok yang kini masih menjabat Bupati Mamuju itu sebagai figur yang akan diusung.

Wakil Ketua Kompenwil Sulbar, DPP Partai NasDem, Abdul Rahim. (Foto/Istimewa)

Gembar gembor duet Tina-Chandra di atas sama sekali tak mengganggu suksesi NasDem untuk tetap melanggengkan Habsi Wahid di pucuk pimpinan pemerintah kabupaten Mamuju via Pemilukada tahun depan. Wakil Ketua Kompenwil Sulawesi Barat, DPP NasDem, Abdul Rahim menjelaskan, ragam dinamika politik menuju Pemilukada Mamuju merupakan hal yang sangat alami. Natural, menurut Rahim.

"Justru bagus. Menurut kami, semakin banyak yang berkeinginan untuk membuat Mamuju ini jadi lebih baik, itu justru lebih bagus. Itu artinya, ada banyak fikiran yang akan mewarnai kontestasi politik di Pilkada nanti," beber Rahim yang dihubungi via sambungan telepon.

Partai NasDem memang belum memutuskan siapa yang bakal mendampingi Habsi Wahid di Pemilukada Mamuju tahun depan. Partai besutan Surya Paloh itu hanya membeberkan deretan syarat yang wajib dipenuhi oleh siapa saja yang berkeinginan untuk menjadi tandem Habsi.

"Menurut saya, ini bukan sekedar menang dan kalah saja. Yang jauh lebih penting, faktor kenyamanan adalah hal yang juga wajib dibincang serius," cetus Abdul Rahim, politisi NasDem asal Polman itu.

"Sebagai kader, kita pasti kerahkan seluruh energi yang ada untuk memenangkan Ketua DPW NasDem Sulbar itu," tutup Abdul Rahim. (Naf/A)