KNPI Majene Sosialisasikan Pemilu

Wacana.info
Sosialisasi Pemilu Oleh KNPI Majene. (Foto/Rumi)

MAJENE--DPD KNPI Majene berharap pelajar di Majene bisa ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemilu 2019. Salah satunya dengan menyalurkan hak suaranya pada hari pemungutan suara di TPS di 17 April 2019 mendatang. 

Ketua DPD KNPI Majene, Muhammad Risal Farial meminta, siswa SMA atau kategori pemilih pemula yang jumlahnya samakin meningkat di setiap tahunnya dapat mengambil posisi penting dalam menurunkan angka Golput pada setiap pesta demokrasi.

"Itulah mengapa kami melakukan sosialisasi Pemilu untuk memaksimalkan peran penyelenggara dalam mensukseskan pesta demokrasi," ujar Risal dalam sosialisasi pelanggaran Pemilu dan Sanksinya menuju Pemilu yang berkualitas dan bermartabat, Sabtu (13/04) di Lepaq Lepaq room hotel, Villa Bogor Majene.

Risal menambahkan, para pemilih pemula juga mesti paham tentang berbagai jenis pelanggaran Pemilu, berikut sanksi yang ditimbulkannya. Hal itu sejalan dengan PKPU Nomor 10 Tahun 2018 tentang sosialisasi pendidikan Pemilu dan peningkatan partisipasi wajib pilih.

Dia berharap, apa yang diperoleh pada sosialisasi kepemiluan tersebut dapat memberikan gambaran akan pentingnya menyalurkan hak suara di setiap pelaksanaan Pemilu dan secara dini. Juga menghindarkan mereka dari berbagai jenis pelanggaran.  

"Sehingga pemahaman kepemiluan itu bisa disampaikan kepada lingkungan sekitarnya. Baik itu di sekolah ataupun di keluarga masing-masing," sambungnya.

Bawaslu, penyelenggara Pemilu di bidang pengawasan mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar KNPI Majene itu. Ridwan, pimpinan Bawaslu Majene mengatakan, kegiatan itu membantu tugas Bawaslu dalam mensosialisasikan setiap jenis pelanggaran.

"Kami sangat berterima kasih karena ini salah satu wujud partisasi dalam mensukseskan Pemilu," kata Ridwan.

Ardiansyah, salah seorang peserta sosialisasi itu mengaku senang bisa mengikuti kegiatan tersebut. Alasannya, karena dirinya dapat lebih mengetahui cara menyalurkan hak politiknya dan tahu segala macam jenis pelanggaran yang bisa terjadi di penyelenggaraan Pemilu.

"Setelah ini saya akan menerapkan semua ini di lingkungan saya seperti keluarga dan sekolah," beber siswa SMK Negeri 2 Majene itu. (Rumi/B)